Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Prabowo Yakin Kesepakatan Negosiasi Tarif Impor dengan AS Tidak Akan Buat Neraca Perdagangan Defisit
Prabowo Subianto berbicara soal kesepakatan antara Indonesia dengan Amerika Serikat dalam negosiasi tarif impor.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengatakan terjalinnya kesepakatan antara Indonesia dengan Amerika Serikat dalam negosiasi tarif impor, tidak terlepas dari adanya kepentingan dari masing masing negara.
Tawaran yang diajukan ke AS untuk menurunkan tarif impor barang dari Indonesia, kata Prabowo juga berkaitan dengan kebutuhan dalam negeri.
Misalnya kata Presiden, kebutuhan Indonesia terhadap sejumlah komoditas dari AS, mulai dari Migas hingga kedelai.
"Jadi akhirnya terjadi pertemuan dua kepentingan. Kita juga butuh, sebagai contoh, kita masih impor BBM, kita masih impor gas, kita masih perlu impor gandum, kita masih perlu impor kedelai, dan sebagainya. Jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan," kata Prabowo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu, (16/7/2025)
Presiden yakin bahwa kesepakatan perdagangan yang dijalin dengan AS tersebut tidak akan membuat Neraca perdagangan Indonesia defisit. Pemerintah akan terus melakukan lobi atau negosiasi, agar perdagangan Indonesia dengan AS tetap surplus.
Baca juga: Prabowo Akui Lakukan Negosiasi Alot dengan Trump untuk Sepakati Tarif Impor
"Ya kita terus akan, namanya hubungan dagang itu terus-menerus kita negosiasi," katanya.
Untuk diketahui neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat Periode Januari-Mei 2025 mencatatkan surplus mencapai US$5,44 miliar.
AS menjadi kontributor terbesar surplus dalam hubungan dagang bilateral Indonesia pada periode ini.
Baca juga: Indonesia Dapat Penundaan Tarif Impor 32 Persen dari AS
Total perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar US$15,38 miliar dari Januari hingga Mei 2025.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menurunkan tarif impor barang-barang dari Indonesia ke AS dari yang awalnya 32 persen menjadi 19 persen.
Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menjelaskan kesepakatan dagang terbaru yang disetujui oleh AS dan Indonesia.
Menurut Trump, Indonesia akan membuka pasarnya sepenuhnya untuk produk AS, membeli 15 miliar dolar energi, 4,5 miliar dolar produk pertanian, dan 50 pesawat Boeing.
Selain itu, ekspor AS ke Indonesia bebas tarif, sementara ekspor Indonesia ke AS dikenai tarif 19 persen.
Aturan tambahan berlaku untuk barang yang dikirim lewat negara lain (transhipment), artinya jika Indonesia mengirim barang ke AS lewat negara lain maka tarif yang dikenakan adalah tarif tertinggi antara Indonesia dan negara tersebut.
"Pagi ini saya menyelesaikan sebuah kesepakatan penting dengan Republik Indonesia setelah berbicara dengan Presiden mereka yang sangat dihormati, Prabowo Subianto. Kesepakatan bersejarah ini membuka seluruh pasar Indonesia untuk Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah,"cuit Trump dalam unggahannya, Selasa (15/7/2025).
"Sebagai bagian dari perjanjian, Indonesia berkomitmen untuk membeli 15 miliar dolar AS dalam energi AS, 4,5 miliar dolar dalam produk pertanian Amerika, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya adalah 777," lanjutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.