Mendikdasmen Belum Berencana Ganti Kurikulum Terkait Adanya Temuan Siswa SMP Tak Bisa Baca
Abdul Mu'ti, merespons soal adanya temuan yang memprihatinkan atas masih banyaknya siswa SMP yang belum bisa baca, tulis dan menghitung.
"Nah kenapa ini, saya coba bertanya, kenapa ini Pak Kepala Sekolah? Ternyata memang kurikulum yang kita kemarin terapkan itu, mengharuskan anak bisa baca atau tidak bisa baca tetap dinaikkan kelas," ucap dia.
Kondisi ini dinilai legislator dari Fraksi NasDem tersebut menjadi satu tantangan besar bagi pemerintah di tengah target mencapai Indonesia Emas tahun 2045.
Menurut dia, apabila hal ini tidak segera tertangani maka bukan tidak mungkin yang terjadi adalah Indonesia Cemas bukan Indonesia Emas seperti cita-cita pemerintah.
"Nah ini tantangan tersendiri bagi kita semuanya, menjadi PR semuanya. Saya jujur aja, 2045 ini saya khawatir, bukannya emas malah cemas, kira-kira begitu," beber Furtasan.
"Karena anak-anak itu bagaimana dia memahami satu ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara membaca saja dia kerepotan," tandas dia.
Pengakuan Roni, Kepsek di Prabumulih Viral usai Dicopot, Legawa Dimutasi Jadi Guru Biasa |
![]() |
---|
Alasan Kepsek di Prabumulih Dicopot, Disdik: Bukan Tegur Anak Wali Kota, Kalau Disebutkan Malu Dia |
![]() |
---|
Pengumuman Finalis OSN Nasional 2025 SD, SMP, dan SMA/SMK Sederajat, Ini Daftar Nama yang Lolos |
![]() |
---|
Kompetensi Guru Jadi Fokus, Kemendikdasmen Siapkan Rp95 Miliar dari Total Anggaran Rp55,4 Triliun |
![]() |
---|
Menteri Mu'ti Ungkap Ada Aspek Penting yang Belum Bisa Terdanai Meski Anggaran Naik Rp400 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.