Kamis, 2 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Kelakar Prabowo soal Tarif Impor AS: Kalau Puas Ya 0 Persen

Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal belum puas terkait tarif impor barang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) menjadi 19 persen.

whitehouse.gov - Kompas TV
NEGOSIASI TRUMP-PRABOWO - Kolase foto Presiden Prabowo Subianto mengakui melakukan perundingan alot dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terkait tarif impor. Diketahui, AS mengenakan tarif impor barang Indonesia menjadi 19 persen setelah sebelumnya mengancam pengenaan tarif 32 persen.  

Ia menilai, Boeing mempunyai kualitas yang cukup bagus.

"Dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru dan saya kira enggak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual." 

"Pesawat Boeing juga cukup bagus. Kita juga tetap dari Airbus ya. Jadi akhirnya terjadi apa pertemuan dua kepentingan," ucapnya.

Selain itu, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa Indonesia masih membutuhkan impor BBM, gas, kedelai, gandum, dan lain sebagainya.

"Jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan," terang Prabowo.

Baca juga: Prabowo Telponan dengan Trump: Kami Sepakat Bawa Perdagangan ke Era Baru yang Menguntungkan

Banggar DPR Minta Pemerintah Negosiasi Ulang

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi ulang soal penetapan tarif AS atas Indonesia sebesar 19 persen.

Adapun, tarif 19 persen tersebut merupakan hasil lobi tim Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkannya dari usulan awal Presiden AS Donald Trump sebesar 32 persen. 

"Kita akan terus mendorong pemerintah agar pemerintah memperluas pangsa ekspor ke negara-negara nontradisional, bahasa sehari-hari yang kita sampaikan kepada pemerintah," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.

Meski mengapresiasi upaya tim negosiasi Prabowo, Said ingin pemerintah mengkaji ulang dampak dari tarif 19 persen tersebut. 

"Kami di banggar dan pemerintah sudah sepakat untuk membuat mitigasi. karena mitigasi harus disiapkan".

"Apa pun yang terjadi dengan tarif sepihak, Kita harus punya mitigasi desain kebijakannya seperti ke depan. Kami sudah minta pemerintah untuk segera membuat itu semua," tandas politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu.

(Tribunnews.com/Deni/Gilang/Reza)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved