Kamis, 2 Oktober 2025

Beras Oplosan

Menteri Pertanian Beber 10 Merek Beras Diduga Oplosan, Ini Daftarnya

Mentan Amran ungkap 10 produsen beras diduga oplosan, pemeriksaan dilakukan Satgas Pangan dan Bareskrim Polri.

|
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Glery Lazuardi
Freepik
ILUSTRASI BERAS - Skandal beras oplosan kembali mencuat ke publik. Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan Bareskrim Polri resmi mengungkap 212 merek beras premium dan medium yang diduga melanggar regulasi mutu dan takaran.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Skandal beras oplosan kembali mencuat ke publik.

Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan Bareskrim Polri resmi mengungkap 212 merek beras premium dan medium yang diduga melanggar regulasi mutu dan takaran. 

Sebanyak 10 perusahaan terbesar yang terindikasi melakukan praktik curang telah diperiksa Satgas Pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memberantas kecurangan pangan yang merugikan konsumen.

“Ada 10 perusahaan terbesar yang sudah dipanggil oleh Bareskrim, Satgas Pangan,” tegas Amran di Kota Makassar, Sabtu (12/7/2025).

Pemeriksaan tersebut, kata Amran, menyasar produk yang tidak sesuai standar mutu, seperti volume yang dikurangi, kualitas buruk, hingga label yang menyesatkan.

Baca juga: Panglima TNI Berikan Bantuan Beras 40 Ton untuk SPPG Wilayah Sumatera Utara

Ini 10 Merek Beras Diduga Oplosan

Berikut daftar merek dan produsen yang tengah diperiksa oleh Satgas Pangan berdasarkan sumber yang diperoleh Tribunnews.com:

Wilmar Group: Sania, Sovia, Fortune, Siip (Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta)

PT Food Station Tjipinang Jaya: Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, Food Station (Aceh, Sulsel, Kalsel, Jabar)

PT Belitang Panen Raya: Raja Platinum, Raja Ultima (Jateng, Aceh, Jabar, Jabodetabek)

PT Unifood Candi Indonesia: Larisst, Leezaat (Jabodetabek, Jateng, Jabar)

PT Buyung Poetra Sembada Tbk: Topi Koki (Lampung, Jateng)

PT Bintang Terang Lestari Abadi: Elephas Maximus, Slyp Hummer (Sumut, Aceh)

PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group): Ayana (Yogyakarta, Jabodetabek)

PT Subur Jaya Indotama: Dua Koki, Subur Jaya (Lampung)

CV Bumi Jaya Sejati: Raja Udang, Kakak Adik (Lampung)

PT Jaya Utama Santikah: Pandan Wangi BMW Citra, Kepala Pandan Wangi (Jabodetabek)


 Waspadai Ciri-Ciri Beras Oplosan

Menurut Prof. Tajuddin Bantacut, pakar teknologi industri Pertanian dari IPB, masyarakat bisa mendeteksi beras oplosan secara kasat mata:

Warna butiran tak seragam

Tekstur nasi lembek setelah dimasak

Ada aroma tak wajar atau berbau menyengat

Butirannya berbeda ukuran atau tampak terlalu mengkilap

Bahkan, beberapa produk oplosan ditemukan dicampur zat pewarna atau pengawet berbahaya, yang sangat berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Baca juga: Cerita Warga Sorong Kelaparan karena Harga Beras Naik, Nasi Dimasak Sekali Langsung Basi

Tips Memilih Beras Asli

Dikutip dari laman Kementerian Pertanian, berikut cara mengenali beras asli berkualitas:

Tampak bening dengan guratan putih susu di tengah

Ukuran beras lebih gemuk dan kasar saat disentuh

Saat dimasak akan mengeluarkan aroma wangi khas

Hasil masakan lembut dan terasa manis alami

Jika direndam, air berubah menjadi putih alami

Menteri Amran menegaskan semua produsen harus segera memperbaiki standar produksinya.

Ia menambahkan bahwa Satgas Pangan akan bekerja hingga ke pelosok daerah untuk memastikan beras oplosan tak lagi beredar.

“Kami minta semua yang merasa tidak sesuai standar, tolong diperbaiki. Satgas Pangan akan bekerja sampai ke daerah,” katanya.

Sementara itu, Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri sekaligus Ketua Satgas Pangan, membenarkan bahwa proses pemeriksaan terhadap produsen tengah berlangsung.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved