Meski Bibir Pucat, Istri Tom Lembong Tetap Layani Ajakan Swafoto Pengunjung Sidang Suaminya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua mata pasti akan langsung tertuju pada bibir pucatnya jika berhadapan langsung dengan perempuan berkacamata ini.

Dengan baju bermotif bunga, ia duduk di antara masyarakat dan juga wartawan yang hadir dalam persidangan suaminya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Dia adalah Franciska Wihardja, istri dari terdakwa kasus korupsi impor gula, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong.

Kacamata hitam membingkai mata sayunya yang entah siapa bisa menerka apa sebabnya. 

Atau mungkin, siapa dalangnya?

Namun ekspresi itu seketika sirna. 

Berputar 180 derajat, senyum merekah di wajahnya saat sekelompok masyarakat yang didominasi ibu-ibu mulai mendekati dan menyemangatinya.

Sekilas, bisa diketahui para ibu-ibu ini adalah penonton sidang yang menaruh harapan agar Tom Lembong bebas dari kurungan penjara. 

Di baju mereka tampak jelas tertulis "Bebaskan Tom Lembong Tahanan Politik".

Kata-kata bernada positif tidak henti keluar dari mulut ibu-ibu yang disambut baik oleh Sisca.

"Ibu Sisca semangat. Kuat ya," ujar seorang di antara mereka.

Seperti punya daftar yang sudah disusun rapi, usai bersalaman dan memberikan dukungan pada Sisca, mereka pun antre meminta swafoto yang dilayani dengan penuh senyum dari ibu dua anak itu.

Bahkan saat seorang perempuan meminta ucapan selamat ulang tahun untuk cucunya melalui rekaman video, Sisca tampak tidak keberatan.

Di tengah kerumunan itu sesekali mata Sisca mengarah kepada suaminya yang saat itu masih berdiskusi dengan para penasihat hukum usai sidang replik.

Entah apa yang ada di pikiran Sisca kala matanya menatap tajam ke pria berkemeja biru yang sudah ia nikahi selama 23 tahun itu. 

Namun yang pasti, mata tidak pernah berbohong soal harapan dan kerinduan.

Dalam sidang dengan agenda replik kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengakui mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong tidak menerima keuntungan dalam kasus dugaan korupsi importasi gula.

"Bahwa dalam perkara a quo berdasarkan fakta persidangan, terdakwa tidak diperkaya ataupun diuntungkan," ujar jaksa.

Meski begitu, jaksa mengungkapkan, perbuatan Tom dalam perkara ini telah memperkaya sejumlah pihak lainnya.

"Perbuatan terdakwa dalam memberikan penugasan kepada PT PPI, INKOPKAR, INKOPPOL, dan PUSKOPPOL, dan pemberian persetujuan impor kepada 8 pabrik gula rafinasi dan PT Kebun Tebu Mas yang dilakukan secara melawan hukum telah memperkaya atau memberi keuntungan kepada orang lain atau korporasi," jelas jaksa.