Diplomat Muda Tewas di Menteng
Cerita di Balik Denting Piano Sang Putra Iringi Pemakaman Diplomat Muda Arya Daru
Denting piano mengiringi diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) ke pemakaman menyayat hati pelayat. Ada cerita di baliknya.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Denting piano yang mengiringi prosesi perpisahan diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39) ke pemakaman seolah menyayat hati para pelayat. Ada cerita di baliknya.
Baca juga: Keluarga Sangat Syok saat Dapat Kabar Diplomat Kemlu Tewas, Kakak Ipar: Arya Daru Sosok yang Ceria
Isak tangis terdengar dari kerabat dan keluarga saat alunan musik bernada lembut menggema di ruangan rumah Arya Daru yang dipenuhi petakziah.
Air mata pelayat semakin deras saat musik syahdu ini datang dari tuts piano yang dengan lincah dimainkan jemari Alarik Almajid Pangayunan, putra kedua almarhum Arya Daru.
Sang putra memang khusus mempersembahkan permainan piano sebagai bentuk penghormatan dan salam perpisahan terakhir untuk sang ayah tercinta.
Alunan piano Alarik berhenti, kemudian peti jenazah Arya Daru di bawa dari rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Janti, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (9/7/2025).
Baca juga: Rekaman CCTV Ungkap Detik-detik Sebelum Diplomat Arya Daru Ditemukan Tewas, Sempat Buang Plastik
Jenazah Arya Daru dibawa ke lokasi pemakaman yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumah duka.
Dikutip dari Tribunjogja.com, istri dan dua anak Arya Daru Pangayunan turut menghadiri prosesi pemakaman tersebut.
Piano Ukir Kenangan Manis Keluarga Bersama Arya Daru Pangayunan
Diketahui, kematian seorang diplomat ahli muda Kemenlu RI, Arya Daru Pangayunan mengejutkan sejumlah pihak, khususnya para kerabat dekat dan keluarga.
Kenangan manis semasa hidup dari Arya Daru Pangayunan masih melekat di benak keluarga.
Baca juga: Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus Kematian Misterius Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan
Hal ini yang dirasakan oleh sang istri mendiang Arya Daru yakni Meta Ayu Puspitantri beserta dua anaknya, begitu pula kakak ipar dari Arya Daru Pangayunanan, Meta Bagus yang turut merasakan kesedihan yang sama.
Dengan mata yang masih berkaca-kaca, Bagus berusaha menguatkan hatinya sendiri serta memberi dukungan moril kepada istri dan anak-anak Arya Daru Pangayunan.
Dia tidak bisa menutupi kesedihannya, meski sesekali dirinya mencoba tersenyum.

Kepada Tribun Jogja (Tribunnews.com network), Bagus bercerita Arya Daru Pangayunan merupakan sosok idola bagi anak-anaknya.
Ketika pulang ke Yogyakarta, Arya Daru selalu menyempatkan diri untuk bermain piano bersama anak bungsunya bernama Alarik Almajid Pangayunan.
Bahkan disampaikan Bagus, adik Al sapaan Alarik Majid Pangayunan pernah berucap ingin menjadi seperti ayahnya.
"Daru kalau pulang suka sekali main piano, itu seringkali main piano bersama anak (bungsu). Di rumah jadi rame," katanya.
Tidak heran ketika jenazah almarhum Arya Daru Pangayunan akan diberangkatkan menuju pemakaman, Alarik Majid memainkan piano untuk mendiang ayahnya.
"Makanya kemarin Alarik kan main piano waktu jenazah mau diberangkatkan," ungkap Bagus.
Piano dan Angan Arya Daru Pangayunan yang Tak Kesampaian

Kecintaanya kepada alat musik piano, Daru sempat berencana ingin membeli satu piano lagi untuk dibawa ke tempat tinggalnya di Finlandia.
Ketika surat penugasan ke KBRI Finlandia sudah turun pada akhir Juli 2025 nanti, Daru sudah sudah tidak sabar ingin bermain piano bersama putra bungsunya di Finlandia, dengan ditemani istri dan anak sulung.
"Udah ada itu, rencana beli piano kecil-kecilan kan. Buat main sama anaknya di sana (Finlandia)," terang Bagus.
Namun demikian takdir selalu bisa berubah arah semaunya dan datang dengan tiba-tiba.
Duka Kemenlu
Sementara itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemlu, Yuda Nugraha, juga terlihat hadir mengikuti prosesi pemakaman tersebut.
Dalam kesempatan itu Yuda turut memberikan rasa duka kepada keluarga Daru.
"Kami hadir di Yogyakarta untuk memberikan rasa duka cita yang mendalam dari Bapak Menteri Luar Negeri dan seluruh keluarga besar Kemenlu kepada keluarga besar almarhum Mas Daru," katanya kepada awak media.
Dikatakannya, sejak awal, Kemenlu sudah membantu proses pengulasan jenazah, pengantaran, hingga pemakaman di Yogyakarta.
Sementara untuk kasus ini sendiri sudah diserahkan kepada pihak polisi, sehingga pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/TribunJogja.com/Miftahul Huda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.