Sabtu, 4 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Rismon Sianipar: UGM dan Jokowi Seharusnya Hadir di Gelar Perkara Khusus Dugaan Ijazah Palsu

Rismon Sianipar menilai pihak UGM dan Jokowi semestinya hadir dalam gelar perkara kasus dugaan ijazah palsu di Bareskrim Polri, Rabu (9/7/2025).

Tangkap Layar Kompas TV
GELAR PERKARA KHUSUS - Pakar digital forensik, Rismon Sianipar menilai pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) semestinya hadir dalam gelar perkara kasus dugaan ijazah palsu di Bareskrim Polri, Rabu (9/7/2025). Hal itu diungkapkan Rismon Sianipar di Bareskrim Polri untuk menghadiri gelar perkara khusus dugaan ijazah palsu Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar digital forensik, Rismon Sianipar menilai pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) semestinya hadir dalam gelar perkara kasus dugaan ijazah palsu di Bareskrim Polri, Rabu (9/7/2025).

Hal itu diungkapkan Rismon Sianipar di Bareskrim Polri untuk menghadiri gelar perkara khusus dugaan ijazah palsu Jokowi.

"Terkait gelar perkara khusus hari ini kita berharap UGM yang telah menyatakan, meyakini bahwa Pak Jokowi adalah alumni Gadjah Mada, seharusnya UGM sangat berkepentingan untuk hadir."

"Dan Pak Jokowi harusnya sangat berkepentingan untuk hadir," ungkap Rismon, Rabu.

Menurut Rismon, ini semestinya menjadi momen bagi Jokowi untuk membuktikan keaslian ijazahnya.

"Untuk membuktikan kepada kami dan membawa, menunjukkan 'ini lho ijazah yang kalian pertanyakan, kalian anak bangsa enggak usah ribut, ini siap diuji, bahkan bukan hanya di Bareskrim, di laborarium Puspom TNI, laboratorium BRIN, bahkan di luar negeri, saya siap'. Begitu harusnya statement Pak Jokowi sebagai seorang yang pernah menjabat 10 tahun sebagai presiden kita," ungkapnya.

Rismon berharap Bareskrim Polri bisa menjelaskan prosedur-prosedur forensik yang telah dilakukan terkait dugaan ijazah dan skripsi palsu Jokowi.

Hal senada juga dikatakan pakar telematika, Roy Suryo.

Roy Suryo meminta, jika memang Jokowi sehat hingga bisa berlibur dengan cucu di Bali, maka mestinya datang ketika gelar perkara khusus kasus ijazah.

"Artinya kalau dari situ membuktikan dia sehat, berarti kalau undangan untuk gelar perkara khusus, datang. Jadi tunggu saja," kata Roy Suryo dalam live YouTube Sentana TV di Polda Metro Jaya, Senin (7/7/2025).

Diketahui, Biro Wassidik Bareskrim Polri akan melaksanakan gelar perkara khusus kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2025) hari ini.

Penyidik Polda Metro Jaya yang menagani kasus tudingan ijazah palsu turut dilibatkan, Roy Suryo dkk juga dipastikan menghadiri gelar perkara khusus tersebut.

Baca juga: Disebut-sebut hanya Editan Belaka, Roy Suryo Komentari Foto Liburan Jokowi di Bali

Alumni UGM Minta Keterbukaan Kampus dan Jokowi

Sementara itu diberitakan sebelumnya, massa yang mengatasnamakan diri sebagai Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak atau Relagama Bergerak menggelar aksi terkait polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Boulevard UGM, Yogyakarta, Selasa (8/7/2025).

Dikutip dari tayangan Kompas TV, puluhan relawan membawa sejumlah poster, spanduk, hingga fotokopi salinan ijazah UGM milik mereka.

Mereka meminta Jokowi menunjukkan ijazahnya kepada publik untuk mengakhiri polemik ini.

Para alumni meminta pihak kampus memberikan keterangan resmi kepada publik secara jujur dan transparan tentang riwayat pendidikan Jokowi di UGM, termasuk status ijazahnya.

Selain itu, mereka juga meminta Jokowi dengan sukarela untuk menunjukkan ijazah sarjananya kepada publik secara apa adanya.

Koordinator Relagama Bergerak, Bangun Sutoto mengungkapkan aksi ini berangkat dari kepedulian sebagian teman-teman alumni UGM yang melihat dinamika dan situasi di Indonesia saat ini.

Menurut Bangun, isu ijazah Presiden telah menjadi bola liar yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Mereka juga tidak ingin nama UGM menjadi tidak baik karena polemik ini.

"Kami tidak punya tendensi yang lain. Kami semata-mata berusaha, berupaya untuk menyelesaikan masalah, tidak ingin menambah masalah. Itu saja sederhana," ungkap Bangun, dikutip dari Kompas

Menurut Bangun, klarifikasi UGM dan kesukarelaan Jokowi menunjukkan ijazahnya kepada publik bakal menjadi catatan sejarah penting. 

Mereka berharap proses klarifikasi dilakukan di kampus UGM sebagai rumah besar civitas akademika dan alumni.

Apabila permintaan tidak dipenuhi setelah surat diterima pihak terkait, Relagama Bergerak menyatakan siap mengajukan mosi tidak percaya.

(Tribunnews.com/Gilang P, Theresia F)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved