Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Hadapi Tarif Impor Trump 32 Persen, Kementerian Perdagangan Diminta Cari Pasar Baru

Doni Akbar meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera menyikapi pemberlakuan tarif 32 % untuk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

Editor: Wahyu Aji
Handout/IST
TARIF IMPOR TRUMP - Anggota Komisi VI DPR, Doni Akbar. Dampak tarif impor AS 32 persen yang akan berlaku sejak 1 Agustus mendatang akan signifikan terhadap ekonomi Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR, Doni Akbar meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera menyikapi pemberlakuan tarif 32 persen untuk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

Pasalnya pengenaan tarif tersebut membuat penurunan pada output ekonomi nasional.

"Dampak tarif Trump yang akan berlaku sejak 1 Agustus mendatang akan signifikan terhadap ekonomi Indonesia, karena transaksi Indonesia ke AS mencapai kurang lebih 10 persen dari total ekspor Indonesia ke AS," ujar Doni, Selasa (8/7/2025).

Sektor usaha dengan produk sepatu, alas kaki, pakaian jadi dan produk kayu, kata politisi dari Golkar ini, memiliki nilai ekspor ke AS mencapai 1 miliar dollar masing masing sektor. Imbas tarif akan mengubah neraca perdagangan Indonesia yang masih kokoh. 

"Apalagi sektor-sektor usaha tersebut merupakan sektor padat karya yang menghasilkan banyak lapangan kerja bagi masyarakat. Penurunan produksi akan berimbas pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor tersebut," tegasnya. 

Menurutnya akan ada tekanan yang berat pada industri padat karya, utamanya pada industrial tekstil atau garmen. Rasionalisasi oleh perusahaan akan dilakukan ketika terjadi penurunan produksi dan pasar yang semakin berat. 

"Dalam jangka pendek pemerintah perlu membuat skema bantuan, pengurangan pajak atau pemberian insentif bagi industri terdampak agar tidak terjadi PHK besar-besaran. Stimulus modal tersebut penting agar produksi tetap terjaga," ujarnya. 

Doni juga meminta pemerintah dapat menjaga industri dalam negeri dari serbuan barang barang dari tekstil atau elektronik dari China, Bangladesh atau Vietnam yang juga mencari pasar baru pasca penerapan tarif trump tersebut. 

"Pekerjaan rumah selanjutnya bagi Kemendag adalah mencarikan pasar baru terhadap produk-produk yang memiliki ketergantungan ekspor ke AS. Perluasan mitra dagang ini sangat mendesak diupayakan dengan mengoptimalkan hubungan dagang di tingkat regional maupun lewat BRICS," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan