Senin, 29 September 2025

Soal Perubahan Fateta IPB Jadi Sekolah Teknik, Ini Tanggapan Mendiktisaintek

Brian Yuliarto, mengaku telah berkomunikasi dengan Rektor IPB, Arif Satria, terkait polemik tersebut. 

Penulis: Chaerul Umam
Tangkap Layar
FATETA IPB - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, merespons soal rencana perubahan nama Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB menjadi Sekolah Teknik yang menuai pro kontra. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Rektor IPB, Arif Satria, terkait polemik tersebut. (Tangkap layar YouTube TVR Parlemen) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana perubahan nama Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB menjadi Sekolah Teknik memicu polemik di kalangan civitas academica dan alumni. 

Sejumlah penolakan datang dari mahasiswa hingga alumni senior yang khawatir identitas keilmuan Fateta akan hilang.

Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, mengaku telah berkomunikasi dengan Rektor IPB, Arif Satria, terkait polemik tersebut. 

Dia menegaskan pentingnya dialog dan komunikasi terbuka dalam menyikapi isu ini.

"Saya sudah bicara dengan Pak Rektor, Pak Arif. Nanti difasilitasi lah, artinya komunikasi dilakukan bersama-sama, dan Pak Rektor menyampaikan beliau akan mengundang semua pihak untuk sama-sama dibicarakan baik-baik,” kata Brian di sela rapat bersama Komisi X DPR, Kamis (3/7/2025).

Saat ditanya mengenai kemungkinan evaluasi terhadap surat keputusan (SK) rektor terkait perubahan nomenklatur, Brian menyebut bahwa hal tersebut merupakan kewenangan internal kampus.

"Itu kan di tingkat kampus, jadi kampus akan melakukan diskusi dialog dan komunikasi. Supaya bersama-sama lah dalam rangka memajukan kampus,” ucapnya.

Ia juga menekankan bahwa seluruh elemen kampus perlu terlibat dalam proses pembahasan agar keputusan yang diambil mencerminkan semangat kolektif.

"Intinya bersama-sama, teman-teman IPB, Pak Rektor akan berdiskusi bersama-sama: guru besar, fakultas, Prodi, dan lain sebagainya,” tegas Guru Besar Fakultas Teknologi Industri ITB tersebut.

Brian juga menyatakan bahwa kementerian yang ia pimpin memberikan perhatian serius terhadap berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

"Tentu semua permasalahan di kampus, kita atensi ya,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menilai bahwa Fateta memiliki peran penting sebagai ujung tombak pengembangan teknologi pertanian dan agroindustri. 

Dia mengingatkan agar setiap kebijakan perubahan, termasuk transformasi menjadi School of Engineering, tidak mengabaikan nilai historis dan karakter keilmuan Fateta.

"Terkait kebijakan perubahan nomenklatur atau reposisi akademik (Fateta menjadi School of Engineering ini) menurut saya, tetap harus didasarkan pada kajian ilmiah yang kuat, relevansi masa depan, dan tetap menghormati nilai historis serta karakter keilmuan yang telah lama melekat,” kata Hetifah.

Dari sisi alumni, Ketua Umum Himpunan Alumni Fateta IPB (HAF), Luhur Budijarso, menyatakan bahwa Fateta memiliki posisi strategis dalam menjembatani riset dan kebutuhan nyata sektor pertanian. 

Dia menegaskan bahwa identitas Fateta penting untuk dipertahankan di tengah tantangan global dan agenda pembangunan nasional.

"Saat ini kita menghadapi tantangan yang luar biasa besar dan pemerintah, Pak Prabowo melalui Asta Cita menekankan betapa pertanian ini menjadi garda terdepan,” kata Luhur saat menghadiri diskusi akademik di IPB Convention Centre, Senin (10/6/2025).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan