Senin, 6 Oktober 2025

Cara Kampus dan Industri Farmasi Wujudkan Kemandirian Obat dan Vaksin Nasional

Seperti yang dilakukan industri farmasi Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi UGM
KEMANDIRIAN OBAT DAN VAKSIN NASIONAL - Kampus dan industri farmasi turut mendukung agar Indonesia bisa membangun kemandirian obat dan vaksin secara nasional, diantaranya melalui kerja sama pendidikan, penelitian dan pengabdian. Seperti yang dilakukan industri farmasi Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kampus dan industri farmasi turut mendukung agar Indonesia bisa membangun kemandirian obat dan vaksin secara nasional, diantaranya melalui kerja sama pendidikan, penelitian dan pengabdian.

Seperti yang dilakukan industri farmasi Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Etana adalah perusahaan yang memproduksi produk biofarmasi berkualitas , terjangkau, dan inovatif untuk mengobati berbagai penyakit metabolik, autoimun, dan penyakit yang mengancam jiwa, termasuk kanker.

Penandatangan kerja sama ini dilakukan oleh CEO Etana, Nathan Tirtana, dan Rektor UGM Prof. Ova Emilia di UGM Yogyakarta, pada Jumat (15/8).

Nathan menyampaikan, riset dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Fakultas Farmasi, Sekolah Pascasarjana dan Pusat Studi Bioteknologi UGM  bisa dengan cepat diimplementasikan di industri, memberi dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Universitas memiliki kekuatan luar biasa dalam menghasilkan riset dan talenta unggul, sementara industri memiliki pengalaman dalam mengubah inovasi menjadi solusi nyata,” kata dia dikutip dari keterangan tertulisnya Senin (18/8/2025).

Ditambahkan rektor UGM, Ova Emilia, kerja sama ini diharapkan dapat menguatkan riset-riset hingga join kontribusi dengan perusahaan dalam pengembangan produk.

“Harapannya ini merupakan kerja sama jangka panjang. Kami selalu menekankan kemandirian termasuk layanan kesehatan dalam hal ini vaksin dan obat-obatan,” ungkapnya.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang mendorong lahirnya solusi kesehatan berkualitas bagi masyarakat.

Pemerintah saat ini tengah melakukan transformasi kesehatan pilar ketiga yakni transformasi ketahanan kesehatan untuk mewujudkan kemandirian obat, vaksin hingga alat kesehatan (alkes) dalam negeri.

Baca juga: KLB Rabies di Timor Leste, Indonesia Sumbang 2.000 Vial Vaksin

Dengan kemandirian sistem kesehatan terutama obat-obatan dan vaksin serta alkes ini, Indonesia tidak lagi bergantung dengan negara lain.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved