Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Direktur RS Indonesia Untuk Gaza Tewas Dibunuh Israel, Kemlu RI Sebut Marwan Al Sultan Bukan WNI

Kemlu RI memastikan Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, dr Marwan Al Sultan yang tewas akibat serangan Israel bukan WNI.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
KONFLIK GAZA - Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha di Tangerang, Rabu (25/6/2025). Ia memastikan Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, dr Marwan Al Sultan yang tewas akibat serangan Israel bukan WNI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI turut berduka cita atas wafatnya Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, dr Marwan Al-Sultan, setelah agresi militer Israel menargetkan penghancuran rumahnya di Kota Gaza.

“Kami memonitor pemberitaan mengenai wafatnya dr Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza. Kami turut berduka atas wafatnya dr Marwan Al-Sultan,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (2/7/2025).

Namun, Kemlu RI mengonfirmasi bahwa Marwan bukan berkewarganegaraan Indonesia.

Almarhum hanya menjabat sebagai pimpinan fasilitas medis yang dibangun melalui donasi masyarakat Indonesia.

“Almarhum bukan warga negara Indonesia,” jelasnya.

Baca juga: Kemenkes Palestina Kecam Pembunuhan Direktur RS Indonesia untuk Gaza

Sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan berita duka karena Israel kembali membunuh warga sipil termasuk menargetkan para tenaga medis.

Teranyar, Marwan Al Sultan yang merupakan Direktur RS Indonesia di Gaza tewas dalam serangan yang dilakukan negara zionis, Rabu (2/7/2025).

Serangan Israel itu menargetkan rumahnya di Tal Al-Hawa, barat daya Kota Gaza.

Baca juga: Direktur Rumah Sakit Indonesia untuk Gaza Tewas Dibunuh Israel

Marwan dan beberapa anggota keluarga yang berada dalam rumah menjadi martir dalam peristiwa itu.

“Dia naik ke surga sebagai martir, bersama dengan beberapa anggota keluarganya, beberapa saat yang lalu, setelah pendudukan menargetkan rumahnya di Kota Gaza,” tulis Kementerian Kesehatan Palestina, Rabu.

Otoritas Palestina menyatakan, serangan yang mengunci para tenaga medis dinilai sebagai metodologi sekaligus strategi terencana negeri zionis untuk secara langsung menebar teror dan ancaman kepada siapa saja.

“Kami mengutuk kejahatan keji ini terhadap kader medis kami, dan kami meminta Tuhan untuk mengasihaninya dan keluarganya setelah karir panjang memberi di bidang kedokteran dan kasih sayang, di mana dia adalah simbol dedikasi, keteguhan, dan ketulusan, selama keadaan tersulit dan saat-saat paling sulit yang dialami oleh orang-orang kami di bawah agresi terus-menerus,” ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved