Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
WNA Brasil Juliana Marins Tewas Terjatuh di Rinjani, Pemprov NTB Tinjau Ulang Sistem Pendakian
Wakil Gubernur NTB, mengatakan bahwa Pemprov NTB akan memperbaiki regulasi terkait proses pendakian, baik bagi turis maupun domestik.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan evaluasi atau peninjauan kembali sistem pendakian di Gunung Rinjani.
Hal tersebut dilakukan setelah adanya insiden warga negara asing (WNA) Asal Brasil, Juliana Marins, yang tewas terjatuh di Rinjani.
Untuk itu, guna mencegah kejadian serupa, Pemprov NTB menekankan pelayanan yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri mengatakan bahwa Pemprov NTB akan memperbaiki regulasi terkait proses pendakian, baik bagi turis maupun domestik.
"Kami akan mencoba memperbaiki dari sisi regulasi terkait dengan proses pendakian dari turis luar maupun domestik, agar Rinjani tentunya menjadi destinasi dunia," kata Dinda sapaan karibnya, Kamis (26/6/2025), dikutip dari TribunLombok.com.
Nantinya evaluasi itu akan dilakukan bersama seluruh stakeholder terkait dengan wisata pendakian Gunung Rinjani.
Sebelumnya, proses evakuasi Juliana menjadi sorotan karena memakan waktu hingga lima hari lamanya.
Juliana diketahui jatuh ke arah Danau Segara Anak pada Sabtu (21/6/2025), dan baru berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6/2025) oleh Tim SAR Gabungan dari jurang sedalam 600 meter.
Namun, hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan, sebab tim penyelamat mengalami beberapa kendala saat melakukan evakuasi karena kondisi cuaca di Gunung Rinjani yang berkabut, sehingga jarak pandang tim penyelamat menjadi terbatas.
Awal Juliana ditemukan masih dalam kondisi selamat, tetapi pada Selasa (24/6/2025), pendaki asal Brasil itu ditemukan sudah meninggal dunia.
Helikopter bantuan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) awalnya juga dikerahkan untuk melakukan evakuasi pada Selasa siang.
Baca juga: Media Brasil: Juliana Marins Tewas usai Jatuh ke Jurang di Gunung Rinjani, Dikenal Berjiwa Petualang
Akan tetapi, proses evakuasi menggunakan helikopter itu terhambat karena kondisi cuaca dan kabut tebal.
Diketahui, Juliana diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar, Bali.
Proses autopsi ini dilakukan atas permintaan keluarga untuk mengetahui waktu kematian sebagai dokumen untuk pemakaman jenazah Juliana di Brasil.
Jenazah Juliana rencananya akan diberangkatkan dari Denpasar melalui jalur darat setelah autopsi selesai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.