Sabtu, 4 Oktober 2025

Wapres Gibran Minta Produksi UMKM Buatan Ibu-ibu di Banyuwangi Ditingkatkan: Semangatnya Luar Biasa

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka terkesan saat melihat produk UMKM buatan ibu-ibu di Banyuwangi, Jawa Timur

Editor: Erik S
Istimewa
UMKM BANYUWANGI - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka saat kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka sangat terkesan tingkat kredit macet (non performing loan) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sangat rendah yakni 1,3 persen.

Oleh karena itu, Gibran mengatakan produksi UMKM di Banyuwangi masih bisa ditingkatkan lagi.

Hal tersebut disampaikan usai melihat produk-produk UMKM, di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Senin (23/6/2025).

Baca juga: Surat Pemakzulan Gibran Tak Dibacakan saat Rapat Paripurna DPR, Apa Penjelasan Puan dan Dasco?

Gibran sempat menilik produk dan berbincang dengan beberapa pelaku UMKM yang hadir di sana.

Menurutnya, produk-produk yang dijual baik, dan penjualannya juga relatif mengesankan.

Ada puluhan pelaku UMKM yang hadir dalam acara "Silaturrahmi Wapres bersama Peserta dan Pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)" yang merupakan nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM).

"Ini bagus dan bisa ditingkatkan lagi. Dinaikkelaskan lagi. Tadi ada produk keripik pisang yang penjualannya 500 pack per minggu. Itu bisa dinaikkan menjadi 500 pack per hari. Saya lihat tadi ibu-ibu di sini luar biasa semangatnya," kata Gibran.

 


Menurutnya, dengan pendampingan membuat produk lebih berkualitas, tingkat non-performing loan (NPL) atau kredit macet nasabah PNM di Banyuwangi cukup rendah, yakni 1,3 persen.

"Karena NPL rendah, potensi untuk dinaikkelaskan sangat besar," tambah Gibran.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani beterima kasih atas dukungan Wapres Gibran terhadap UMKM Banyuwangi.

Baca juga: Gibran Sebut Swasembada Gula Bukan Wacana, Tapi Target Nyata 2 Tahun Lagi

Ipuk mengatakan, di Banyuwangi terdapat berbagai program peningkatan dan pendampingan UMKM. 

"Di Banyuwangi terdapat Teman Usaha Rakyat yang mendampingi pelaku UMKM untuk naik kelas. Selain itu juga ada modal dan bantuan alat usaha," kata Ipuk. 

Salah satu pelaku UMKM, Fatimah Nurul Widat, mengaku sudah tiga tahun berjualan aneka jenis minuman seperti es dawet dan kopyor.

Warga Kecamatan Genteng itu biasa berjualan di depan kantor kepolisian setempat.

"Saya sudah tiga tahun jadi nasabah dan mendapat pendampingan," kata Fatimah.

Fatimah mendapat pinjaman modal senilai Rp3 juta dari PNM. Uang itu ia pakai antara lain untuk mengembangkan usahanya.

Baca juga: Sosok 3 Mahasiswa Dipiting Paspampres di Blitar, Bentang Poster Kritik Gibran, Begini Nasibnya

"Sebelumnya pinjaman saya Rp2 juta. Lalu naik jadi Rp3 juta," terang dia.

Direktur Operasional Permodalan PT PNM Sunar Basuki menjelaskan, jumlah nasabah PNM di Banyuwangi hingga akhir Mei 2025 mencapai 139 ribu ibu-ibu. Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi.

"Sekitar 62 persen dari sektor perdagangan. Mulai dari penjual jam, perajin batik, peracik sambal rumahan, hingga pelaku usaha makanan ringan yang kini mampu menembus pasar global," katanya.

Penulis: Aflahul Abidin

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Wapres Gibran Sebut UMKM Buatan Ibu-ibu Banyuwangi Potensial Naik Kelas: Luar Biasa

Sumber: Tribun Jatim

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved