Sabtu, 4 Oktober 2025

Wakaf Hijau untuk Pulihkan Ekosistem Ciliwung

SKSG UI mencanangkan program Green Waqf UI memadukan nilai spiritual, kepedulian ekologis, kolaborasi lintas sektor menyelamatkan ekosistem Ciliwung

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
WAKAF HIJAU -  Universitas Indonesia (UI), yang melalui Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), mencanangkan program Green Waqf UI yang memadukan nilai spiritual, kepedulian ekologis, dan kolaborasi lintas sektor untuk menyelamatkan ekosistem Sungai Ciliwung, Sabtu (21/6/2025). Konsep wakaf kini mengalami transformasi. Tak lagi terbatas pada dimensi sosial dan keagamaan, wakaf berkembang menjadi instrumen pelestarian lingkungan melalui gerakan wakaf hijau 

Guru Besar UI, Prof. Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi, menyampaikan bahwa dari total 320 hektare luas kampus, 200 hektare di antaranya merupakan kawasan hutan.

Baca juga: Daftar 26 Kampus Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2026, UI Tempati Posisi Tertinggi

“UI termasuk kampus yang sangat peduli lingkungan. Bahkan, kami memprakarsai Green Metric World University Rankings yang kini diikuti lebih dari 60 negara,” ungkap Prof Luthfi.

Gerakan Green Waqf UI juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Mery Andriati Surya dari Pegadaian Peduli menilai program ini sebagai langkah strategis yang menyatukan nilai keagamaan dengan aksi ekologis.

“Gerakan ini menunjukkan bahwa peduli lingkungan bisa sejalan dengan nilai spiritual. Ini bentuk kontribusi nyata dunia usaha untuk keberlanjutan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua Sahabat Wakaf MUI, Hazuarli Haz, dan Sekretarisnya, Andi YH Djuwaeli. Mereka menegaskan bahwa konsep wakaf hijau membuka ruang luas bagi partisipasi publik.

“Wakaf hijau adalah cara baru untuk berdonasi secara bermakna, bukan hanya untuk sosial, tetapi juga ekologi. Kami siap mendukung penuh dan mengajak masyarakat luas untuk terlibat,” kata Hazuarli. (Eko Sutriyanto) 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved