Minggu, 5 Oktober 2025

DPR: Kehadiran Prabowo dalam SPIEF 2025 di St Petersburg Rusia Buka Peluang Ekonomi Nasional

Kunjungan ini juga mencakup partisipasi Presiden sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

Dok Pribadi
KUNJUNGAN PRABOWO - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia menanggapi rencana kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Federasi Rusia pada 19-20 Juni 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Komisi I, Farah Puteri Nahlia, menanggapi rencana kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Federasi Rusia pada 19-20 Juni 2025.

Kunjungan ini juga mencakup partisipasi Presiden sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

Farah menilai agenda ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di mata dunia dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Farah, undangan langsung kepada Presiden Prabowo merupakan indikator jelas bahwa Indonesia semakin diakui sebagai kekuatan penting dalam tatanan global.

"Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, semakin dipandang sebagai negara besar yang memiliki peran penting dalam tatanan global. Pertemuan bilateral pada 19 Juni 2025 nanti diharapkan akan menjadi momentum untuk memperdalam kerja sama komprehensif antara Indonesia dan Rusia," pungkas Farah.

Farah Puteri Nahlia lebih lanjut menekankan bahwa kehadiran Presiden Prabowo Subianto pada Forum SPIEF 2025 bukan sekedar agenda diplomatik biasa, melainkan sebuah langkah strategis yang dapat membawa dampak ekonomi positif signifikan bagi Indonesia.

Legislator PAN ini memaparkan beberapa poin kunci yang menjadi dasar optimismenya, di antaranya adalah potensi peningkatan investasi dan kerja sama bilateral, akses pasar dan diversifikasi ekspor, serta penguatan citra dan reputasi global Indonesia.

"SPIEF ini menyediakan platform unik. Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk menjajaki peluang pasar baru bagi produk-produk unggulan Indonesia serta menarik investasi asing, tidak hanya di Rusia, tapi juga di negara-negara mitra SPIEF lainnya,” ujarnya

Farah juga menyoroti data impresif dari pelaksanaan SPIEF 2024 sebagai tolok ukur potensi keberhasilan kunjungan Presiden Prabowo di SPIEF 2025.

Ia menegaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam forum ini akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Pada Forum SPIEF 2024, tercatat bahwa 21.800 delegasi yang berasal dari 139 negara turut serta dalam acara tersebut.

Selain itu, SPIEF 2024 juga menghasilkan penandatanganan sebanyak 1.073 perjanjian kerja sama dengan total nilai mencapai RUB 6.492 triliun, atau setara dengan Rp 1.200 triliun.

“Hal ini menunjukkan skala forum yang sangat besar dan daya tariknya di mata dunia. Data tahun lalu menunjukkan potensi nayta untuk kerja sama lintas negara dan investasi yang signifikan,” sebut Farah.

Farah berharap bahwa kunjungan ini dapat membuka lebih banyak pintu bagi kemitraan strategis yang saling menguntungkan.

"Saya yakin, dengan kehadiran Presiden Prabowo sebagai pembicara utama pada SPIEF 2025, kita dapat menarik lebih banyak kesepakatan investasi dan kerja sama yang berdampak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia." tutupnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved