Haji 2025
3 Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji yang Dianjurkan dalam Islam
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci resmi dimulai pada 11 Juni 2025. Berikut adalah bacaan doa menyambut jemaah haji.
TRIBUNNEWS.COM - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci secara resmi telah dimulai pada Rabu, 11 Juni 2025.
Suasana haru dan syukur menyelimuti ribuan keluarga di tanah air yang menyambut kepulangan para tamu Allah setelah menunaikan ibadah haji.
Menurut data Kementerian Agama RI, sebanyak 2.764 jemaah dan petugas haji dijadwalkan kembali ke tanah air pada hari pertama pemulangan.
Mereka diberangkatkan dari dua bandara utama di Arab Saudi, yakni Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.
Momen kepulangan jemaah haji ini bukan hanya penuh rasa bahagia, tapi juga menjadi waktu yang tepat untuk memanjatkan doa-doa terbaik.
Doa Menyambut Jemaah Haji
Islam mengajarkan agar kita menyambut kepulangan jemaah haji dengan hangat, penuh hormat, dan didoakan kebaikan atas ibadah yang telah mereka tunaikan.
Berikut adalah bacaan doa yang bisa dibaca saat menyambut mereka:
1. Doa agar Ibadah Mereka Diterima
قَبَّلَ اللهُ حَجَّكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَأَخْلَفَ نَفَقَتَكَ
Qabballallâhu hajjaka, wa ghafara dzanbaka, wa akhlafa nafaqataka.
Artinya: “Semoga Allah menerima ibadah hajimu, mengampuni dosamu, dan mengganti pengeluaranmu.”
Baca juga: Pelukan Terakhir Sakiyah Sebelum Suaminya Meninggal di Dalam Bus Jelang Pulang Ibadah Haji
2. Doa agar Dosa Mereka Diampuni
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ
Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.”
3. Memberikan Salam dan Ucapan yang Baik
Selain memanjatkan doa, menyambut jamaah haji juga dapat dilakukan dengan memberikan salam dan ucapan selamat yang hangat.
Hal tersebut dapat dilakukan karena ucapan juga merupakan bagian dari doa, sebagaimana yang Allah firmankan dalam QS. Qaaf: 17-18:
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ . مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Artinya: “(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.