Senin, 29 September 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Profil Pelita Logistik, Pemilik Kapal JKW dan Dewi Iriana, Bantah Angkut Nikel Raja Ampat

Pemilik Kapal JKW dan Dewi Iriana, Pelita Logistik, memastikan tak beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Dok. Pelita Logistik
PERUSAHAAN PELITA LOGISTIK - Salah satu kapal milik T Pelita Logistik Tbk. Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/5/2026), Pemilik Kapal JKW dan Dewi Iriana, Pelita Logistik, memastikan tak beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. 

TRIBUNNEWS.com - Mengenal PT Pelita Logistik Tbk, pemilik kapal JKW dan Dewi Iriana.

Kapal JKW dan Dewi Iriana baru-baru ini viral di media sosial X, disebut-sebut mengangkut hasil tambang nikel dari Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Tak hanya itu dalam narasi yang beredar, kapal tersebut juga disebut milik mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya, Iriana.

Terkait hal itu, Pelita Logistik menegaskan kapal JKW dan Dewi Iriana milik mereka tak beroperasi di Raja Ampat, melainkan Kalimantan Timur.

Penamaan kapal JKW dan Dewi Iriana juga dipastikan tidak terafiliasi dengan tokoh publik mana pun.

"Perseroan ingin menegaskan bahwa tidak memiliki afiliasi, kepemilikan, atau keterlibatan dalam aktivitas pertambangan, termasuk yang berada di wilayah Raja Ampat," jelas Pelita Logistik di laman resminya, Selasa (10/6/2025), dikutip Tribunnews.com.

Baca juga: Soal Kapal JKW dan Dewi Iriana Diduga Angkut Nikel Raja Ampat, Bahlil: Enggak Ada, di Mana Itu?

"Penamaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana dilakukan oleh Perseroan berdasarkan pertimbangan internal dan tidak dimaksudkan untuk merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik mana pun, serta mengacu pada wilayah operasional di Kalimantan Timur, khususnya sekitar Sungai Mahakam," imbuh keterangan tersebut.

Profil Pelita Logistik

Masih dikutip dari laman resminya, Pelita Logistik adalah perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan transportasi laut, khususnya pertambangan batubara.

Perusahaan ini berdiri pada 2007, di Jakarta. Sejak berdiri hingga 2010, Pelita Logistik telah mengakuisisi 25 unit Kapal Tunda dan 27 unit Tongkang, lalu empat unit Fasilitas Muatan Apung yang bernama Ratu Kumala, Ratu Barito, Ratu Dewata, dan Ratu Mahakam, serta mengakuisisi satu unit Floating Bulk Unloader bernama Harmony.

Setahun setelahnya, selama 2011-2025, Pelita Logistik memulai Blending Transshipment.

Pada 2016, perusahaan mulai memperluas wilayah operasi, mengakuisisi kapal baru, dan floating crane terbaru.

Perluasan wilayah operasi itu meliputi Berau, Muara Pantai dan Sangkulirang di Kalimantan Timur.

Di tahun 2017, Pelita Logistik memulai 'debutnya' di Bursa Efek Indonesia sebagai Perusahaan Terbuka.

Di tahun yang sama, Pelita Logistik kembali mengakuisisi sejumlah kapal.

Dari Kaltim, perusahaan melebarkan area operasi hingga Palembang, Sumatra Selatan, pada Februari 2018.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan