Tambang Nikel di Raja Ampat
Profil Pelita Logistik, Pemilik Kapal JKW dan Dewi Iriana, Bantah Angkut Nikel Raja Ampat
Pemilik Kapal JKW dan Dewi Iriana, Pelita Logistik, memastikan tak beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Mengenal PT Pelita Logistik Tbk, pemilik kapal JKW dan Dewi Iriana.
Kapal JKW dan Dewi Iriana baru-baru ini viral di media sosial X, disebut-sebut mengangkut hasil tambang nikel dari Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Tak hanya itu dalam narasi yang beredar, kapal tersebut juga disebut milik mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya, Iriana.
Terkait hal itu, Pelita Logistik menegaskan kapal JKW dan Dewi Iriana milik mereka tak beroperasi di Raja Ampat, melainkan Kalimantan Timur.
Penamaan kapal JKW dan Dewi Iriana juga dipastikan tidak terafiliasi dengan tokoh publik mana pun.
"Perseroan ingin menegaskan bahwa tidak memiliki afiliasi, kepemilikan, atau keterlibatan dalam aktivitas pertambangan, termasuk yang berada di wilayah Raja Ampat," jelas Pelita Logistik di laman resminya, Selasa (10/6/2025), dikutip Tribunnews.com.
Baca juga: Soal Kapal JKW dan Dewi Iriana Diduga Angkut Nikel Raja Ampat, Bahlil: Enggak Ada, di Mana Itu?
"Penamaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana dilakukan oleh Perseroan berdasarkan pertimbangan internal dan tidak dimaksudkan untuk merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik mana pun, serta mengacu pada wilayah operasional di Kalimantan Timur, khususnya sekitar Sungai Mahakam," imbuh keterangan tersebut.
Profil Pelita Logistik
Masih dikutip dari laman resminya, Pelita Logistik adalah perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan transportasi laut, khususnya pertambangan batubara.
Perusahaan ini berdiri pada 2007, di Jakarta. Sejak berdiri hingga 2010, Pelita Logistik telah mengakuisisi 25 unit Kapal Tunda dan 27 unit Tongkang, lalu empat unit Fasilitas Muatan Apung yang bernama Ratu Kumala, Ratu Barito, Ratu Dewata, dan Ratu Mahakam, serta mengakuisisi satu unit Floating Bulk Unloader bernama Harmony.
Setahun setelahnya, selama 2011-2025, Pelita Logistik memulai Blending Transshipment.
Pada 2016, perusahaan mulai memperluas wilayah operasi, mengakuisisi kapal baru, dan floating crane terbaru.
Perluasan wilayah operasi itu meliputi Berau, Muara Pantai dan Sangkulirang di Kalimantan Timur.
Di tahun 2017, Pelita Logistik memulai 'debutnya' di Bursa Efek Indonesia sebagai Perusahaan Terbuka.
Di tahun yang sama, Pelita Logistik kembali mengakuisisi sejumlah kapal.
Dari Kaltim, perusahaan melebarkan area operasi hingga Palembang, Sumatra Selatan, pada Februari 2018.
Sumber: TribunSolo.com
Bahlil Lahadalia
Kapal JKW
Dewi Iriana
PT IMC Pelita Logistik Tbk
Pelita Logistik
Raja Ampat
tambang nikel
Tambang Nikel di Raja Ampat
Sosok Iqbal Damanik, Aktivis Debat dengan Gus Ulil soal Tambang di Raja Ampat, Kini Banjir Dukungan |
---|
Di Balik Kekuatan PT Kawei Sejahtera, Penambang Nikel Raja Ampat Dicabut Izinnya, Ada Sosok Ini |
---|
Bahas Persoalan Tambang Nikel di Raja Ampat, AMPI Gelar Diskusi di Kampus UNJ |
---|
Menjaga Masa Depan Pariwisata: Titik Temu Konservasi dan Ekstraksi Ekonomi Bagi Kesejahteraan Bangsa |
---|
Penataan Tambang Nikel di Raja Ampat Dinilai Sesuai Regulasi dan Prinsip Keberlanjutan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.