Sabtu, 4 Oktober 2025

7 Fakta iPhone Penumpang Garuda Hilang saat Penerbangan, Pemilik Sempat Cari di Tempat Sampah & Got

Pemilik mendeteksi ponsel iPhone miliknya telah berpindah ke tengah sungai di Australia.

Penulis: Febri Prasetyo
Kolase Tribunnews
iPHON RAIB DI PESAWAT GARUDA - Penumpang Garuda Indonesia kehilangan iPhone dalam penerbangan dari Jakarta ke Melbourne pada 6 Juni 2025. Dia menyimpan ponselnya di kantong kursi 30D saat lepas landas, lalu pindah duduk ke kursi 32E untuk beristirahat. Saat pesawat mendarat di Melbourne pukul 10.55 pagi ponsel tersebut raib. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang penumpang pesawat Garuda Indonesia kehilangan ponsel pintar iPhone miliknya saat terbang dari Jakarta ke Kota Melbourne, Australia, hari Jumat, (6/6/2025).

Michael Tjendara, nama penumpang itu, mengungkapkan peristiwa itu di akun Instagram miliknya. Dia mengatakan ponsel itu disimpan di kantung kursi pesawat, tetapi hilang setelah pesawat mendarat.

Dia sudah melaporkannya kepada awak penerbangan dan staf bagian lost and found atau kehilangan Garuda Indonesia di Melbourne. Hingga sekarang ponsel Michael belum ditemukan.

Berikut lima fakta mengenai kasus hilangnya ponsel Michael.

1. Disimpan di kursi

Menurut Michael, ponselnya disimpan di kantong kursi 30D ketika boarding. Dia kemudian pindah kursi guna beristirahat.

"Kenapa saya pindah? Karena ternyata ada satu orang yang tidur di empat baris itu di kursi 31, jadi saya pindah ke baris 32. Sekitar jam 6-an waktu Jakarta kemudian breakfast dua jam sebelum landing saya masih di situ di 32E saya belum kembali kembali ke kursi 30D," kata Michael dikutip dari Kompas TV, Senin, (9/6/2025). 

Setelah mendarat pukul 10.55, dia baru mengetahui bahwa ponselnya sudah tidak tidak ada di kantong.

2. Melapor kepada kru

Kasus hilangnya ponsel itu dilaporkan Michael kepada kru Garuda Indonesia. Dia mengadukannya pula kepada staf bagian lost and found Garuda Indonesia di Melbourne

Pihak Garuda Indonesia telah menemui Michael.

Baca juga: iPhone Hilang di Pesawat Garuda, Komisi VI DPR: Usut dan Evaluasi Etika Kru

"Saya terakhir bersama pihak Garuda hari Jumat malam ketika kejadian itu, bersama dengan General Manager (GM) di Melbourne dan Station Manager, Pak Ridho dan Pak Samuel. Saya terakhir berpisah dengan mereka 07.30. Saat ini di Garuda masih dalam proses internal jadi belum dapat update lagi," kata Michael. 

3. Fitur Find My iPhone digunakan

Setelah mengetahui iPhone miliknya hilang, Michael lalu menggunakan fitur "Find My iPhone" guna melacak ponselnya.

Menurut pelacakan itu, ponselnya ada di Terminal Kedatangan 2 Bandara Melbourne

Michael kemudian melapor kepada Kantor Perwakilan Garuda Indonesia dan dan tim bagian Lost and Found bandara. Dia bertemu dengan manajer bernama Samuel.

Ponselnya telah berpindah ke Hotel Mercure di kawasan Southbank sekitar pukul 13.02. Samuel lalu menuju ke lokasi dan menanyakannya kepada manajer hotel tersebut. 

4. Kamar kru diperiksa, tempat sampah diubek

Manajer Hotel Mercure mengklaim hanya kru Garuda GA 716 yang menginap di hotel itu. Jumlahnya berjumlah sekitar 20 orang

Karena curiga, Michael menghubungi Samuel dan meminta klarifikasi. 

Sekitar pukul 15.54, Samuel bersama GM Melbourne, Ridho, memerika sejumlah kamar kru. Ponsel Michael tidak ditemukan. 

Setelah pengecekan itu, iPhone Michael terdeteksi sudah berada di Sungai Yarra yang tidak jauh dari hotel itu.

Lalu, Michael mencari di kawasan Southbank Promenade. Dia sempat pula mengubek-ubek tempat sampah, semak, hingga saluran got. 

Ponsel itu terdeteksi di sisi sungai pada pukul 17.23 waktu Melbourne. Namun, ponselnya sudah berada di tengah sungai pada pukul 19.33.

5. Awak kabin dibebastugaskan 

Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi menyebut pihaknya dan pemangku kepentingan terkait sedang menyelidiki insiden itu.

"Demi kelancaran proses investigasi, seluruh awak kabin yang bertugas telah dibebastugaskan untuk sementara waktu dari tugas penerbangan," ujar Ade dalam siaran persnya, Senin, (9/6/2025).

Menurut Ade, saat pihaknya menerima laporan kehilangan, semua awak pesawat yang bertugas sudah menjalankan prosedur standar operasional dan keamanan penerbangan.

Pihaknya juga segera merespons laporan kehilangan dan berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat. Lalu, mereka melakukan roses pencarian dengan melibatkan petugas terkait di bandara.

"Saat ini kami terus berkomunikasi dengan penumpang tersebut dan berkomitmen untuk tetap mendampingi beliau dalam menindaklanjuti kejadian ini, dengan tujuan untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang kami," kata Ade.

6. Anggota DPR minta penyelidikan secara terbuka

Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo mendesak PT Garuda Indonesia melakukan penyeli secara terbuka.

"Jadi menurut saya, pihak Garuda harus terbuka, jangan ada yang ditutupi. Investigasinya terbuka, apa yang sebenarnya terjadi siapa yang melakukan berikan sanksi," kata Yanuar dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (9/6/2025).

"Sehingga kepercayaan publik tehradap maskapai ini bisa tetap terjaga," ujarnya.

Yanuar mengatakan kasus hilangnya ponsel itu bisa diungkap dengan teknologi saat ini. Menurut dia, di Melbourne terdapat banyak CCTV sehingga pergerakan orang bisa dipantau.

Dia juga mengapresiasi Garuda Indonesia yang membebastugaskan awak kabin guna kepentingan investigas.

7. Garuda diminta lakukan audit

Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia Tulus Abadi menyayangkan terjadinya kasus kehilangan itu.

Menurut Tulus, langkah manajemen Garuda Indonesia dengan membebastugaskan seluruh kru kabin pada penerbangan tersebut sudah benar.

"Namun kejadian ini, jika tudingan penumpang itu benar, maka ini hal yang amat memalukan," ujar Tulus di Jakarta, Selasa, (10/6/2025).

Dia menyayangkan masih ada kru kabin Garuda Indonesia yang melakukan kleptomania hingga merugikan konsumennya.

"Masak standar GA kalah dengan suatu perusahaan taksi ternama berlogo burung biru, dalam memberikan pelayanan terkait barang yang tertinggal di taksi," tutur Tulus.

Tulus berujar tidak cukup manajemen Garuda Indonesia hanya membebastugaskan oknum kru kabin pada penerbangan tersebut.

"Tetapi musti melakukan audit terhadap proses bisnisnya, guna melindungi konsumen lainnya, agar kejadian serupa tak terulang," kata Tulus.

"Apalagi crew GA selalu mendapatkan the best cabin crew versi Skytrax. Menyandang the best cabin crew in the world, kok masih melakukan kleptomania seperti itu. Aneh. Padahal hanya sebuah handphone," imbuh Tulus.

(Tribunnews/Febri/Dennis Destryawan/Tribun Jakarta/Satrio Sarwo)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 5 Fakta iPhone Penumpang Garuda Indonesia Raib: Terlacak via 'Find My Iphone', Ini Kata Anggota DPR

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved