Ijazah Jokowi
Jokowi Santai Skripsinya Dilaporkan ke Polisi, Guru Besar UNTIRTA: Ingin Tunjukkan Etika dan Nilai
Menurut Prof. Swaib Amirudin, sikap Jokowi yang tenang saat skripsinya gantian dipersoalkan ingin menunjukkan dirinya punya etika dan nilai.
TRIBUNNEWS.COM - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Prof. Swaib Amirudin, menanggapi soal skripsi milik Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang kini dipersoalkan.
Menurut Prof. Swaib Amirudin, Jokowi menanggapi santai perkara skripsinya yang dilaporkan itu karena dirinya ingin memberi contoh untuk menghadapi segala persoalan yang dihadapi.
Hal ini dia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Minggu (8/6/2025).
"Pak Jokowi, kalau saya lihat secara sosiologis, beliau itu sudah merasa bahwa 'sudahlah, saya ini bapak bangsa', ya kan? Mau menampakkan kepada semua elemen bangsa bahwa ketika ada persoalan, dihadapi," papar Swaib
"Maka, kalau itu tidak apa namanya tidak mengarah ke hal-hal yang sangat prinsipil, walaupun juga mengarah kepada prinsipil sekali karena ijazah kan, tapi beliau menanggapi bahwa kita harus membangun negeri ini secara bersama-sama."
"Kita harus harus menampakkan di negara kita bahwa kita punya nilai-nilai, punya semacam etika, kan gitu."
Baca juga: Rocky Gerung: PSI Sejak Awal Memang Disiapkan dari dan untuk Jokowi
"Mungkin beliau menampakkan hal itu, tidak emosional, sehingga orang-orang yang akan memperkarakan lagi berikutnya bukan lagi emosional yang dibangun, tapi mungkin bisa rasa 'sudahlah, selesailah sampai di sini' gitu, karena Pak Jokowi juga menanggapinya tidak terlalu serius."
"Biasanya kan gitu. Jadi kalau opini dibangun kemudian tidak ditanggapi secara serius itu masyarakat juga akan melihat 'ah ini ternyata enggak ada reaksi nih.'"
"Nah ini sekarang ini reaksinya semakin menggeliat lagi karena masuk di barisan otak-atik skripsi itu kan."
Meski begitu, Swaib menilai Jokowi tetap memiliki kekhawatiran terkait isu ijazah dan skripsinya, terutama tentang nama baik dan keluarganya.
Namun, ia berharap polemik yang menerpa Jokowi tersebut segera selesai.
"Pasti ada kekhawatiran. Pertama, nama baik pastilah ya. Yang kedua, mungkin keluarganya juga merasa 'waduh, ini keluarga saya tidak enak nih,'" papar Swaib.
"Mungkin di masyarakat akan diperlakukan sesuai dengan opini yang ada ya."
"Tapi saya rasa ya mudah-mudahan sih opini tidak terlalu lama gitu lagi ya, agak cepat selesai dan Pak Jokowi dikembalikan juga prinsip-prinsip kemanusiaannya."
"Dan saya rasa bahwa opini yang dibangun saat ini, kalau menurut saya, ini episode yang hampir kita tidak bisa baca selesainya kapan."
Sebagai informasi, setelah ijazah Jokowi dinyatakan asli oleh Bareskrim Polri, kubu Roy Suryo cs kini beralih ke skripsi yang ditulis Jokowi untuk menyelesaikan S1 di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Salah satu rekan Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar akan segera melaporkan skripsi Jokowi.
"PEPERANGAN BARU! JOKOWI akan dilaporkan atas SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA! Mengingat form HER-REGISTRASI, JOKOWI terdaftar SARJANA MUDA dan TOTAL SKS (wajib dan pilihan) HANYA 122 SKS! SARJANA MUDA TIDAK MENULIS SKRIPSI!" tulis Rismon di media sosial X, Sabtu (31/5/2025).
Selain Rismon, skripsi Jokowi juga akan dilaporkan oleh Muhammad Risman Pasigai.
Sementara itu, Jokowi tampak santai dan tenang saat menanggapi rencana pelaporan skripsinya itu.
"Ya dilaporkan saja," kata Jokowi singkat, Jumat (6/6/2025), sebagaimana dilansir TribunSolo.
Bukan hanya itu, Jokowi juga menyinggung pihak-pihak yang meragukan keaslian dokumennya.
"Setelah ijazah, skripsi, setelah itu Kartu Keluarga dilaporkan, setelah itu KTP dilaporkan, setelah itu SIM-nya dilaporkan, terus nanti sertifikat tanah dilaporkan. Tak [saya] layani dengan baik," tegasnya.
(Tribunnews.com/Rizki A.) (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.