Jokowi Kirim Sinyal Merapat ke PSI, Rocky Gerung: Mekanisme Pertahanan Diri karena Terpojok
Pengamat politik Rocky Gerung menilai, niat Jokowi bergabung ke PSI merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri.
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menilai, niat Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah bentuk mekanisme pertahanan diri.
Apalagi mengingat, setelah lengser dari kursi presiden, Jokowi diterpa berbagai isu secara bertubi-tubi.
Mulai dari tudingan ijazah palsu hingga pemakzulan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dari jabatan Wakil Presiden RI oleh para purnawirawan TNI.
Sementara itu, belakangan nama Jokowi masuk radar pemilihan calon ketua umum PSI dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Jokowi pun sudah memberikan sinyal kuat untuk bergabung ke partai berlambang bunga mawar merah tersebut.
"Saya di PSI saja lah," kata Jokowi di Solo, Jumat (6/6/2025) lalu saat ditanya awak media soal isu dicalonkan sebagai Ketua Umum PPP
"Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang dipilih, banyak sekali,” tambahnya, dilansir Tribunnews.
Adapun Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman menegaskan bahwa seluruh pengurus dan kader terbuka menerima Jokowi sebagai bagian dari keluarga besar PSI.
“Seluruh kader, pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung ke PSI,” kata Andy kepada wartawan, Minggu (8/6/2025).
Pernyataan Andy tersebut merespons pernyataan Jokowi yang mengisyaratkan lebih tertarik masuk ke PSI daripada PPP.
Defense Mechanism
Baca juga: Tolak PPP, Jokowi Makin Dekat Jadi Ketua Umum PSI? Pengamat Singgung Kesamaan Ideologi
Rocky Gerung menilai, saat ini Jokowi memang sedang terdesak baik secara politik maupun psikologis lantaran adanya polemik keabsahan ijazahnya dan tuntutan pemakzulan Gibran.
Lantas, isyarat Jokowi bergabung dengan PSI bisa dipandang sebagai mekanisme pertahanan diri Mantan Wali Kota Solo itu.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official, Senin (9/6/2025).
"Memang ada pertaruhan hari-hari ini. Apakah Jokowi ingin untuk menghidupkan wacana PSI ini di tengah-tengah tuntutan publik pemakzulan anaknya, Gibran, di tengah-tengah keriuhan, kegaduhan politik karena kasus ijazah Jokowi," kata Rocky.
"Jadi sekali lagi kita boleh lihat bahwa balancing informasi memang sekarang menunjukkan bahwa Jokowi seolah-olah terdesak secara politik, secara psikologis," lanjutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.