Minggu, 5 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Tambang Nikel di Raja Ampat

Greenpeace Ungkap Tambang Nikel di Raja Ampat Papua Picu Deforestasi Hingga Rusaknya Habitat Laut

Ia menegaskan akibat aktivitas pertambangan nikel tersebut juga berdampak pada rusaknya habitat laut di Raja Ampat.

Kolase Tribunnews/Greenpeace
EKOLOGI RUSAK - Kerusakan ekologis terlihat nyata akibat aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Akibat aktivitas pertambangan nikel tersebut juga berdampak pada rusaknya habitat laut di Raja Ampat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Rio Rompas mengatakan dampak dari aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya bukan hanya terjadi deforestasi.

Ia menegaskan akibat aktivitas pertambangan nikel tersebut juga berdampak pada rusaknya habitat laut di Raja Ampat.

Baca juga: Anggota DPR Desak Aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat Dihentikan Permanen, Ini Alasannya

"Yang pasti karena nikel di Indonesia itu kan dia nikel permukaan, karena permukaan jadi akan digali, pasti akan terjadi deforestasi," kata Rio, Senin (9/6/2025).

Lanjutnya deforestasi dan penggundulan tutupan hutan diatasnya apalagi di pulau-pulau kecil itu dampaknya sangat luas. 

"Bukan hanya kehilangan emisi tapi juga daya dukung daya tampung lingkungan itu akan sangat terganggu," imbuhnya.

Kemudian dikatakan Rio, lintasan aktivitas tambang langsung ke pesisir dan pantai. Juga akan terdampak langsung ke pulau itu sehingga terjadi sedimentasi-sedimentasi.

"Dan sedimentasi-sedimentasi itu bukan hanya lumpur tapi juga membawa zat-zat kimia yang memang dihasilkan dari aktivitas pertambangan," terangnya.

Baca juga: Anggota DPR Soroti Keberadaan Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat, Singgung Kejahatan Ekologis

Tentu ketika itu terjadi, diterangkannya akan meluas bukan hanya di pulau itu saja. Tetapi akan berpengaruh ke biodiversitas di perairan laut di sekitar.

"Bahkan berapa kilometer dari situ akan terdampak karena biota-biota laut. Termasuk pari manta yang memang itu jadi habitat aslinya di wilayah Raja Ampat akan terganggu habitatnya," jelasnya.

Selain itu kata Rio koral juga akan terdampak, karang-karang yang bagus tentu ikan-ikan dan yang tadi kekayaan biodiversitas itu akan terancam.

"Selanjutnya memang selain itu memang ada dampak-dampak sosialnya. Konflik-konflik dengan masyarakat dimana hak-hak masyarakat itu juga mulai terdampak," tandasnya.

 

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved