Tambang Nikel di Raja Ampat
Golkar Tidak Terima Bahlil Disebut Penipu, Idrus Marham: Itu Tidak Berdasar!
Idrus juga memuji langkah cepat Bahlil Lahadalia selaku Menteri ESDM meninjau langsung lokasi tambang nikel di Raja Ampat.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tuduhan “penipu” terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait operasi tambang nikel di Raja Ampat, saat kedatangan di Bandara Sorong, direspons Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, angkat bicara.
Idrus menilai demo dan tuduhan terhadap Idrus yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu tidak objektif dan klaim tersebut tak berdasar.
Idrus menjelaskan, Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat diterbitkan tahun 2017 saat Jonan menjabat Menteri ESDM. Bahlil baru masuk pemerintahan tahun 2019 sebagai Kepala BKPM dan menjabat Menteri ESDM pada 2022.
“Karenanya, tudingan bahwa Pak Bahlil adalah penipu, merupakan sesuatu yang tidak berdasar!” kata Idrus dalam siaran pers, Senin (9/6/2025).
Ia menyesalkan demonstrasi yang menurutnya dilakukan tanpa memahami "anatomi masalah" secara faktual dan komprehensif.
Baca juga: Di Tengah Penolakan, Gubernur dan Bupati Klaim Warga Pulau Gag Minta Tambang Nikel Dilanjutkan
Idrus juga memuji langkah cepat Bahlil Lahadalia selaku Menteri ESDM meninjau langsung lokasi tambang nikel di Raja Ampat.
Menurut Idrus, apa yang dilakukan Idrus itu jsutru bukti nyata pemimpin otentik yang tak menghindar dari masalah.
"Hal ini juga menunjukkan bahwa sebagai pemimpin otentik, Pak Bahlil memang telah terbiasa melihat akar masalah dengan cermat dengan berkomunikasi langsung dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait. Pak Bahlil, bukan tipe pemimpin yang suka menghindari masalah," tegasnya.
Golkar berharap pendemo dan publik untuk bersikap objektif, proporsional, dan bijak dalam menilai isu sensitif seperti tambang di wilayah timur Indonesia.
Baca juga: Ada Potensi Pengetatan Imigrasi di Bandara AS, Kemlu RI Ingatkan WNI Untuk Memastikan Visa Valid
Diberitakan, demonstrasi sempat pecah saat Bahlil tiba di Bandara DEO Sorong, Sabtu, 7 Juni 2025.
Aktivis lingkungan dari Koalisi Selamatkan Alam dan Manusia Papua menolak aktivitas tambang nikel PT Gag Nikel di Pulau Gag. Beberapa meneriakkan “penipu” saat rombongan melewati pintu kedatangan.
Saat itu, Bahlil hendak mengunjungi lokasi pertambangan nikel di Raja Ampat yang belakangan viral di media sosial.
Dari pantauan TribunSorong.com, aksi tersebut berlangsung sekitar pukul 06.22 WIT saat rombongan Menteri Bahlil Lahadalia tiba di area bandara.
Massa terlihat membawa spanduk dan pamflet dengan berbagai tulisan penolakan terhadap aktivitas pertambangan di wilayah Papua, khususnya di Kabupaten Raja Ampat.
Ketika Bahlil Lahadalia memasuki ruang transit bandara, massa langsung membentangkan spanduk di pintu kedatangan sekitar pukul 06.25 WIT.
Mereka juga berorasi lantang, menuntut pencabutan izin konsesi tambang nikel di seluruh pulau-pulau di Raja Ampat.
Massa aksi juga sempat meneriaki Bahlil dengan sebutan penipu.
Tambang Nikel di Raja Ampat
Pimpinan Komisi VI DPR: Tak Boleh Lagi Ada Tambang yang Rusak Raja Ampat |
---|
Sosok Iqbal Damanik, Aktivis Debat dengan Gus Ulil soal Tambang di Raja Ampat, Kini Banjir Dukungan |
---|
Di Balik Kekuatan PT Kawei Sejahtera, Penambang Nikel Raja Ampat Dicabut Izinnya, Ada Sosok Ini |
---|
Bahas Persoalan Tambang Nikel di Raja Ampat, AMPI Gelar Diskusi di Kampus UNJ |
---|
Menjaga Masa Depan Pariwisata: Titik Temu Konservasi dan Ekstraksi Ekonomi Bagi Kesejahteraan Bangsa |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.