Senin, 29 September 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Golkar Tidak Terima Bahlil Disebut Penipu, Idrus Marham: Itu Tidak Berdasar!

Idrus juga memuji langkah cepat Bahlil Lahadalia selaku Menteri ESDM meninjau langsung lokasi tambang nikel di Raja Ampat. 

Penulis: Fersianus Waku
Kompas.com/Yohana Artha Uly
TAMBANG NIKEL - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, didampingi Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, dalam konferensi pers di Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). Ia berkomentar soal desakan penutupan pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tuduhan “penipu” terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait operasi tambang nikel di Raja Ampat, saat kedatangan di Bandara Sorong, direspons Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, angkat bicara.  

Idrus menilai demo dan tuduhan terhadap Idrus yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu tidak objektif dan klaim tersebut tak berdasar.

Idrus menjelaskan, Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat diterbitkan tahun 2017 saat Jonan menjabat Menteri ESDM. Bahlil baru masuk pemerintahan tahun 2019 sebagai Kepala BKPM dan menjabat Menteri ESDM pada 2022.

“Karenanya, tudingan bahwa Pak Bahlil adalah penipu, merupakan sesuatu yang tidak berdasar!” kata Idrus dalam siaran pers, Senin (9/6/2025).

Ia menyesalkan demonstrasi yang menurutnya dilakukan tanpa memahami "anatomi masalah" secara faktual dan komprehensif.

Baca juga: Di Tengah Penolakan, Gubernur dan Bupati Klaim Warga Pulau Gag Minta Tambang Nikel Dilanjutkan

Idrus juga memuji langkah cepat Bahlil Lahadalia selaku Menteri ESDM meninjau langsung lokasi tambang nikel di Raja Ampat

Menurut Idrus, apa yang dilakukan Idrus itu jsutru bukti nyata pemimpin otentik yang tak menghindar dari masalah.

"Hal ini juga menunjukkan bahwa sebagai pemimpin otentik, Pak Bahlil memang telah terbiasa melihat akar masalah dengan cermat dengan berkomunikasi langsung dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait. Pak Bahlil, bukan tipe pemimpin yang suka menghindari masalah," tegasnya.

Golkar berharap pendemo dan publik untuk bersikap objektif, proporsional, dan bijak dalam menilai isu sensitif seperti tambang di wilayah timur Indonesia.

Baca juga: Ada Potensi Pengetatan Imigrasi di Bandara AS, Kemlu RI Ingatkan WNI Untuk Memastikan Visa Valid

Diberitakan, demonstrasi sempat pecah saat Bahlil tiba di Bandara DEO Sorong, Sabtu, 7 Juni 2025. 

Aktivis lingkungan dari Koalisi Selamatkan Alam dan Manusia Papua menolak aktivitas tambang nikel PT Gag Nikel di Pulau Gag. Beberapa meneriakkan “penipu” saat rombongan melewati pintu kedatangan.

Saat itu, Bahlil hendak mengunjungi lokasi pertambangan nikel di Raja Ampat yang belakangan viral di media sosial.

Dari pantauan TribunSorong.com, aksi tersebut berlangsung sekitar pukul 06.22 WIT saat rombongan Menteri Bahlil Lahadalia tiba di area bandara. 

Massa terlihat membawa spanduk dan pamflet dengan berbagai tulisan penolakan terhadap aktivitas pertambangan di wilayah Papua, khususnya di Kabupaten Raja Ampat.

Ketika Bahlil Lahadalia memasuki ruang transit bandara, massa langsung membentangkan spanduk di pintu kedatangan sekitar pukul 06.25 WIT. 

Mereka juga berorasi lantang, menuntut pencabutan izin konsesi tambang nikel di seluruh pulau-pulau di Raja Ampat.

Massa aksi juga sempat meneriaki Bahlil dengan sebutan penipu.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan