Senin, 6 Oktober 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Fraksi Golkar Bela Bahlil Soal Tambang Nikel Raja Ampat, Puji Langkah Menteri ESDM Turun ke Lapangan

Anggota DPR RI Fraksi Golkar Ahmad Irawan mebela Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait aktivitas penambangan di Raja Ampat Papua Barat Daya.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Taufik Ismail
TAMBANG RAJA AMPAT - Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia diwawancarai awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (15/5/2025). Anggota DPR RI Fraksi Golkar Ahmad Irawan mebela Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait aktivitas penambangan di Raja Ampat. 

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya menghentikan operasional tambang nikel di Raja Ampat.

"Itu kami untuk sementara hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kami akan cek," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

"Untuk sementara kegiatan produksinya di-stop dulu sampai menunggu hasil peninjauan dan verifikasi dari tim saya," tuturnya.

Keberadaan industri nikel di Raja Ampat kini menjadi perhatian publik luas.

Di media sosial, tagar #SaveRajaAmpat terus bergulir sebagai bentuk protes atas aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.

Organisasi lingkungan Greenpeace melalui akun media sosial X menyebut bahwa Raja Ampat saat ini tengah berada dalam ancaman industri nikel dan program hilirisasi yang dijalankan pemerintah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved