Tambang Nikel di Raja Ampat
Komisi XII DPR: Jangan Jadikan Hilirisasi Nikel Alasan Abaikan Kerusakan Lingkungan Raja Ampat
Ratna juga mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan akan menimbulkan kerugian ekonomi lebih besar di masa depan. Ia menilai perlindungan lingkungan
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari, menyoroti kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang nikel di Raja Ampat. Ia menegaskan, program hilirisasi tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan keberlanjutan ekosistem.
“Kerusakan alam yang terjadi dapat mengurangi potensi ekonomi jangka panjang, seperti sektor pariwisata dan perikanan, bahkan berkontribusi besar untuk kerusakan ekosistem yang mengancam keberlangsungan seluruh makhluk hidup di dalamnya,” kata Ratna kepada wartawan, Minggu (8/6/2025).
Legislator dari Fraksi PKB itu meminta pemerintah menggandeng akademisi dan pakar lingkungan dalam menyusun kebijakan terkait industri ekstraktif, termasuk pertambangan nikel. Ia menekankan pentingnya penghitungan dampak ekologis secara cermat.
“Pemerintah perlu melibatkan pakar dan akademisi untuk menghitung secara cermat dampak ekologis yang ditimbulkan. Ada banyak pakar green economy di Indonesia. Tentu akan sangat rugi pemerintah kalau membuat perencanaan tanpa melibatkan para ekspertis ini,” ujarnya.
Diketahui, Komisi XII DPR RI membidangi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), lingkungan hidup, serta investasi. Komisi ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Baca juga: Kritik Tajam WALHI soal Tambang Nikel di Raja Ampat: Kiamat Itu Ekosistem di Sana
Ratna juga mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan akan menimbulkan kerugian ekonomi lebih besar di masa depan. Ia menilai perlindungan lingkungan harus menjadi fondasi dalam pembangunan sektor pertambangan.
Raja Ampat, yang dikenal sebagai kawasan konservasi laut berkelas dunia, kini menjadi sorotan karena aktivitas tambang nikel yang dinilai mengancam ekosistem.
Untuk memastikan operasional tambang tidak merusak lingkungan, Ratna berencana mengunjungi langsung lokasi tambang dan bertemu dengan pihak perusahaan.
“Saya akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa perusahaan tambang mematuhi regulasi lingkungan dan tidak merugikan masyarakat. Kalau hal tersebut terbukti dilanggar, tentu kami akan meminta pihak berwenang segera menutup operasi kegiatan pertambangan tersebut,” tegasnya.
Isu kerusakan lingkungan di Raja Ampat memicu reaksi publik, termasuk dari lembaga dan aktivis lingkungan yang menolak tambang di wilayah sensitif tersebut. Pemerintah pun diminta bersikap tegas terhadap perusahaan yang melanggar aturan.
Tambang Nikel di Raja Ampat
Sosok Iqbal Damanik, Aktivis Debat dengan Gus Ulil soal Tambang di Raja Ampat, Kini Banjir Dukungan |
---|
Di Balik Kekuatan PT Kawei Sejahtera, Penambang Nikel Raja Ampat Dicabut Izinnya, Ada Sosok Ini |
---|
Bahas Persoalan Tambang Nikel di Raja Ampat, AMPI Gelar Diskusi di Kampus UNJ |
---|
Menjaga Masa Depan Pariwisata: Titik Temu Konservasi dan Ekstraksi Ekonomi Bagi Kesejahteraan Bangsa |
---|
Penataan Tambang Nikel di Raja Ampat Dinilai Sesuai Regulasi dan Prinsip Keberlanjutan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.