Tambang Nikel di Raja Ampat
Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat, Dianggap Tak Beri Manfaat Warga Lokal, Didesak Disetop Permanen
Sejumlah pihak kini turut memberikan tanggapannya terkait polemik tambang nikel di Raja Ampat, pemerintah diminta tegas.
"Kami mengumpulkan data-data itu dan kemudian membawa bersama dengan masyarakat Raja Ampat untuk melakukan aksi di Critical Mineral Conference di Jakarta," tambahnya.
Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan ke Sorong, Papua Barat, Sabtu (7/6/2025).
Bahlil tiba di Bandara DEO Sorong pukul 07.02 WIT.
Baca juga: WALHI Desak Pemerintah Lakukan Investigasi soal Sosok yang Minta dan Terbitkan IUP di Raja Ampat
Kedatangan Bahlil di Sorong langsung disambut teriakan para demonstran yang melakukan aksi di kawasan Bandara Sorong.
Bahlil melalui seorang utusan meminta perwakilan massa bertemu dengannya di kawasan bandara.
Situasi berubah saat massa hendak memasuki terminal bandara.
Bahlil pun terlihat keluar melalui pintu belakang bandara hingga memicu kemarahan para demonstran.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mengaku sudah menerjunkan tim ke lokasi penambangan yang dilakukan oleh PT Gag Nikel, anak usaha PT Antam (Persero), Tbk.
Untuk meredam kegelisahan publik, Bahlil memerintahkan anak buahnya untuk menghentikan sementara operasi penambangan tersebut.
Namun, kata Bahlil, melarang aktivitas penambangan bukan berarti perseroan tidak bisa berkegiatan seterusnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fersianus Waku/Seno Tri Sulistiyono/Rahmat Fajar Nugraha)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.