Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

MPR Wanti-wanti Prabowo Tidak Kena Tipu Muslihat Israel soal Penyelesaian Konflik Palestina

MPR mengingatkan sejarah menunjukkan Israel sering kali menolak kesepakatan internasional, termasuk resolusi PBB dan keputusan Mahkamah Internasional.

Dok. Setpres
KONFLIK PALESTINA VS ISRAEL - Presiden RI Prabowo Subianto menaiki pesawat kepresidenan RI saat bertolak kembali ke Tanah Air usai mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, (27/5/2025). MPR mengingatkan sejarah menunjukkan Israel sering kali menolak kesepakatan internasional, termasuk resolusi PBB dan keputusan Mahkamah Internasional. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), mewanti-wanti Presiden Prabowo Subianto untuk tidak termakan tipu muslihat Israel soal penyelesaian konflik dengan Palestina.

Pasalnya, kata HNW, sejarah menunjukkan bahwa Israel sering kali menolak kesepakatan internasional, termasuk resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan keputusan Mahkamah Internasional.

Selain itu, HNW juga menyoroti soal bagaimana Israel memperluas pendudukan di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, serta merencanakan perubahan status Masjid Al Aqsa.

HNW lantas menyampaikan kekhawatirannya bahwa pengakuan terhadap Israel bisa berujung pada pengkhianatan oleh pihak Israel sendiri, seperti yang terjadi dalam kesepakatan gencatan senjata sebelumnya dengan HAMAS.

"Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban Israel," ujar HNW kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

HNW menyebut, pernyataan Prabowo tentang pengakuan terhadap Israel jika Palestina merdeka, sebagai bentuk dukungan terhadap solusi dua negara atau "two-state solution".

Namun, dia mengingatkan bahwa solusi ini sudah lama ditolak oleh Israel, meskipun didorong oleh negara-negara Arab sejak 2002.

HNW kemudian menceritakan pengalaman negara-negara Arab yang telah lebih dulu menormalisasi hubungan dengan Israel, yang sampai saat ini pun belum menunjukkan hasil signifikan bagi kemerdekaan Palestina.

Justru malah sebaliknya, legitimasi terhadap Israel semakin menguat tanpa kemajuan nyata bagi Palestina.

HNW pun menekankan, pengakuan terhadap Israel hanya masuk akal jika Palestina sudah merdeka sepenuhnya, diakui sebagai anggota penuh PBB, dan memiliki kedaulatan penuh sebagaimana negara merdeka lainnya.

"Hutang Indonesia berupa kemerdekaan Palestina benar-benar akan terbayar hanya jika kita konsisten mendukung Palestina secara utuh dan berdaulat," tegasnya.

Baca juga: Prabowo Siap Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, PKB: Bagus Asal Palestina Merdeka 100 Persen

Oleh karena itu, HNW meminta agar Prabowo tidak tergesa-gesa menyampaikan rencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Dia mengatakan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan penuh Palestina harus tetap menjadi prioritas utama Indonesia.

"Terkait pernyataan untuk normalisasi dan buka hubungan diplomatik itu, jangan disampaikan buru-buru sampai betul-betul terealisasinya syarat utama yakni Palestina merdeka secara berdaulat penuh," kata HNW.

Anggota DPR Nilai Prabowo Tunjukkan Sikap Kenegarawanan Soal Hubungan dengan Israel

Berbeda dengan HNW, Anggota Komisi I DPR RI, Slamet Ariyadi, mendukung pernyataan Prabowo yang membuka peluang bagi Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tersebut, asalkan Palestina merdeka terlebih dahulu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved