Obat Herbal
Merawat Tradisi untuk Masa Depan: Prof. Rhenald Kasali Kenalkan Jamu Anak yang Teruji Aman
Rhenald Kasali sudah menjadi konsumen yang memang rutin mengonsumsi Tolak Angin sejak lama
TRIBUNNEWS.COM - Iklan suatu produk bukan lagi sekadar ajakan membeli, melainkan juga untuk menunjukkan nilai dan manfaat yang bisa didapatkan oleh para konsumen dari produk tersebut.
Pendekatan ini yang menjadi landasan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) dalam memasarkan produk legendarisnya, Tolak Angin. Kali ini melalui iklan Tolak Angin Anak, yang dikemas bersama pakar, pendidik, dan penggagas Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.
Ditemui dalam kegiatan “Behind The Scene Iklan Tolak Angin Anak versi Rhenald Kasali”, yang digelar Senin (19/5/2025) di Rumah Perubahan dan TK Kutilang Rumah Perubahan, Bekasi, Sido Muncul menggagas proses kreatif di balik kampanye produk Tolak Angin Anak.
Hadir langsung di lokasi, Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Rhenald Kasali merupakan bagian dari strategi Sido Muncul untuk memperkenalkan jamu melalui produk Tolak Angin kepada generasi muda.
“Tujuan utama dari iklan ini adalah untuk memperkenalkan jamu sebagai warisan obat asli Indonesia kepada generasi muda, khususnya anak-anak,” ujar Irwan.
Kerja sama ini merepresentasikan pertemuan antara tradisi jamu dan obat herbal dengan pendidikan. Lewat iklan ini, masyarakat dapat mengetahui bagaimana merawat kesehatan anak bisa dimulai dari tradisi yang sudah diwariskan sejak lama, yaitu jamu.
Ia menyebut bahwa pemilihan Rhenald Kasali sebagai wajah dari kampanye ini bersama istrinya, Elisa Kasali merupakan pilihan yang tepat karena mereka merupakan konsumen yang memang rutin mengonsumsi Tolak Angin sejak lama.
“Sejak masih SMA, Pak Rhenald sudah mengonsumsi Tolak Angin—artinya sudah lebih dari 35 tahun. Selain itu, beliau juga seorang pengajar di perguruan tinggi, sosok yang dihormati dan memiliki kredibilitas di masyarakat. Kehadiran beliau dan Ibu Elisa membantu kami memperkenalkan tradisi minum jamu sejak usia dini. Jangan sampai budaya ini hilang, apalagi jamu sudah diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO,” ujar Irwan.
“Pak Rhenald adalah simbol kepercayaan. Sebagai seorang pendidik, beliau membawa nilai edukasi, keteladanan, dan integritas. Dalam dunia periklanan, yang paling penting dari sebuah produk adalah kepercayaan. Dan Tolak Angin sudah dipercaya selama puluhan tahun oleh masyarakat,” sambungnya.
Lewat pemilihan konsep iklan ini, Sido Muncul memperkenalkan Tolak Angin Anak sebagai produk kesehatan herbal dan bentuk kepercayaan orang tua terhadap solusi yang aman, teruji, dan sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Irwan menjelaskan bahwa secara formulasi, tidak ada perbedaan signifikan antara Tolak Angin Anak dan Tolak Angin reguler. Perbedaan utamanya terletak pada dosis dan rasa—di mana Tolak Angin Anak memiliki takaran 10 cc, lebih rendah dari versi dewasa yang 15 cc.
Produk ini juga dibuat dengan rasa yang lebih ringan serta tidak terlalu pedas, agar lebih diterima oleh anak-anak dan tentunya sudah diformulasikan dengan tepat dan aman dikonsumsi untuk anak-anak untuk membantu meredakan masuk angin dan gejala-gejalanya seperti sumeng (meriang), pusing, perut mulas, dan kembung.
”Produk ini (Tolak Angin Anak) tidak akan membawa efek samping pada anak. Saya, anak saya, cucu saya, semuanya minum tolak angin, karena kami sudah melakukan uji toksisitas dan uji khasiat yang dilakukan dengan Universitas Sanata Dharma dan Universitas Diponegoro untuk menjamin keamanan konsumen Tolak Angin,” tambah Irwan.
Pesan di Balik Iklan Tolak Angin Anak
Iklan Tolak Angin Anak kali ini terasa istimewa karena menghadirkan narasi tentang kesehatan anak serta kedekatan nilai antara produk, keluarga, dan pendidikan.
Direktur Marketing Sido Muncul Maria Reviani Hidayat menjelaskan bahwa keterlibatan istri Prof. Rhenald, Elisa memberikan kedalaman baru pada pesan kampanye Tolak Angin Anak.
Selain merupakan aktivis dan pemerhati pendidikan anak usia dini, Elisa adalah pendiri TK Kutilang Rumah Perubahan, yang telah menjadi ruang belajar bagi anak-anak di komunitas sekitar.
Maria berharap agar iklan ini bisa mendorong para orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih selektif dalam memilih produk kesehatan untuk anak-anak mereka. Dalam kampanye ini, Sido Muncul membawa kembali pesan utama mereka dalam bentuk yang lebih spesifik: “Orang pintar minum Tolak Angin, Ibu Pintar Pilih Tolak Angin Anak dan Anak pintar minum Tolak Angin Anak.”
Ia menambahkan, Sido Muncul ingin menegaskan kembali pesan yang selama ini telah disampaikan, yaitu bahwa Tolak Angin Anak merupakan produk yang aman untuk dikonsumsi anak-anak. Hal ini sudah dibuktikan secara ilmiah dan produk ini dinyatakan aman untuk konsumsi jangka panjang serta mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.
“Kita menampilkan hal yang sudah selama ini kita sampaikan, bahwa Tolak Angin Anak adalah produk yang aman dikonsumsi untuk anak-anak. Secara klinis, secara ilmiah kita sudah melakukan uji toksisitas,” jelas Maria.
Prof. Rhenald, yang ternyata bukan kali pertama terlibat sebagai bintang iklan produk Tolak Angin, mengaku bersyukur atas kepercayaan yang terus diberikan hingga hari ini oleh Sido Muncul. Baginya, keputusan Tolak Angin untuk mulai fokus pada segmen anak-anak adalah langkah yang menarik sekaligus strategis.
“Saya sudah cukup lama terlibat dengan Tolak Angin—sejak tahun 2000. Waktu itu proses produksinya masih sangat manual, bahkan pengambilan gambar iklan pun masih menggunakan film seluloid yang harus digunting dan disambung secara manual,” tutur Prof. Rhenald.
Pada saat itu, banyak pihak menyarankannya untuk menolak tawaran tersebut karena kekhawatiran terhadap citra akademiknya. Namun, Prof. Rhenald justru merasa bahwa masyarakat Indonesia harus belajar bangga dengan jamu sebagai produk asli negeri sendiri.
Ia ingin menjadi contoh bahwa orang berpendidikan pun bisa dan layak mengonsumsi produk herbal lokal, terlebih jika sudah terbukti berkhasiat.
“Saya sekolah di Amerika dan mengambil PhD, tapi minumnya Tolak Angin. Dan saya pikir, kenapa saya tidak menunjukkan itu kepada masyarakat?” tambahnya.
Diakui sosok yang masih aktif mengajar di Universitas Indonesia ini, dirinya menemukan banyak hal positif dari cara kerja dan prinsip yang dipegang Sido Muncul. Ia memandang, Tolak Angin tidak sekadar menjalankan bisnis, melainkan juga menjalani proses ilmiah yang serius—mulai dari uji toksisitas untuk memastikan produk aman dikonsumsi, uji khasiat untuk membuktikan efektivitasnya, hingga penerapan standar farmasi yang ketat dan pengawasan kualitas yang terjaga.
“Yang membuat saya lebih yakin adalah fakta bahwa keluarga pemiliknya, dari anak sampai cucu, juga mengonsumsi produk ini. Itu hal yang jarang kita temukan. Banyak produk di Indonesia yang tidak dikonsumsi oleh pembuat atau pemiliknya sendiri. Tapi di Tolak Angin, saya melihat integritas itu dijaga,” jelas Prof. Rhenald
Dengan iklan ini juga, Tolak Angin sekali lagi menunjukkan bahwa warisan lokal bisa terus relevan di tengah perkembangan zaman. Bukan hanya melalui produk, tetapi juga melalui cara menyampaikan pesan yang menyentuh nilai-nilai keluarga, kesehatan, dan masa depan anak-anak Indonesia.
Obat Herbal
Dukung Gerakan Indonesia Sehat, Perusahaan Jamu Ini Gelar Seminar Pemanfaatan Obat Herbal di UNS |
---|
Solusi Batuk Berdahak, Minum Obat Herbal Andalan Ini! |
---|
Batuk Berdahak Mengganggu Aktivitas, Atasi dengan Obat Herbal Terbaru Ini! |
---|
Atasi Gangguan Lambung dengan Obat Herbal, Produktivitas Tetap Lancar! |
---|
Dukung Perkembangan Obat Herbal, Puluhan Dokter Kunjungi Pabrik Jamu di Semarang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.