Senin, 29 September 2025

Anggota Komisi XII DPR Minta Swasembada Energi Menjadi Misi Utama Kebijakan Nasional

Pentingnya pendekatan konstitusional dalam kebijakan energi nasional untuk memastikan keadilan sosial dan kedaulatan negara.

Bloomberg/Susana Gonzales
SWASEMBADA ENERGI - Pengeboran minyak di lepas pantai. Anggota Komisi XII DPR RI, Dewi Yustisiana, meminta swasembada energi harus menjadi misi utama dalam kebijakan energi nasional. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XII DPR RI, Dewi Yustisiana, meminta swasembada energi harus menjadi misi utama dalam kebijakan energi nasional.

“Kita tidak bisa terus bergantung pada impor. Swasembada energi adalah jalan kebangkitan Indonesia,” ujar Dewi, di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Menurutnya, kemandirian energi bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga merupakan jembatan strategis menuju visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Prabowo: Kedaulatan Bangsa Ditentukan oleh Swasembada Pangan dan Energi

“Kalau kita ingin jadi negara maju di 2045, maka kita harus berdiri di atas fondasi energi yang mandiri, adil, dan berdaulat,” terangnya.

Dewi menegaskan, pentingnya pendekatan konstitusional dalam kebijakan energi nasional untuk memastikan keadilan sosial dan kedaulatan negara.

Dia menyebut, prinsip pengelolaan energi nasional perlu kembali diletakkan pada fondasi konstitusional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Konsep ‘energi konstitusi’ menegaskan energi bukan sekadar komoditas ekonomi, melainkan hak rakyat dan instrumen keadilan sosial yang harus dijamin oleh negara.

Dewi mengapresiasi pendekatan ideologis yang diusung Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam memandang sektor energi.

Dia menilai Bahlil tidak terjebak pada aspek teknis semata, tetapi berani menempatkan energi dalam kerangka yang lebih fundamental, yaitu sebagai bagian dari cita-cita bernegara.

“Menteri ESDM kerap menekankan pentingnya perspektif konstitusi dan keadilan dalam menganalisa dan memutuskan arah kebijakan energi nasional,” ujarnya.

Pendekatan tersebut dinilai senafas dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang juga mengedepankan cara pandang ideologis dalam pembangunan nasional. Energi bukan hanya soal pasokan atau harga, tetapi tentang kedaulatan, keberlanjutan, dan pemerataan.

“Dengan pendekatan seperti ini, target-target bidang energi yang dicanangkan ke depan tidak hanya bersifat teknokratis. Ia menyentuh akar dari kenapa negara ini didirikan, yakni menghadirkan keadilan dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat,” tegasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan