Sekjen PBB Ungkap Penghormatan Untuk 4.400 Lebih Prajurit Pasukan Perdamaian yang Gugur Dalam Tugas
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan penghormatan kepada lebih dari 4.400 prajurit Pasukan Perdamaian yang telah gugur dalam tugas.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan penghormatan kepada lebih dari 4.400 prajurit Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah gugur dalam tugas.
Dengan keberanian yang tak tergoyahkan, kata Antonio, penjaga perdamaian PBB melangkah ke wilayah penuh bahaya untuk melindungi mereka yang membutuhkan perlindungan, menjaga perdamaian, dan memulihkan harapan di beberapa konteks paling menantang di dunia.
Pada peringatan Hari Internasional Penjaga Perdamaian PBB yang jatuh pada 29 Mei 2025, ia mengajak semua pihak menghormati pengabdian serta mengambil inspirasi dari ketangguhan, dedikasi, dan keberanian mereka.
"Kita mengenang para perempuan dan laki-laki pemberani yang telah mengorbankan nyawa demi perdamaian. Lebih dari 4.400 penjaga perdamaian telah gugur dalam tugas, 57 di antaranya pada tahun lalu," kata Antonio di kanal Youtube UN in Indonesia pada Selasa (27/5/2025).
"Kami tidak akan pernah melupakan mereka, dan akan terus melanjutkan perjuangan mereka," lanjut dia dikutip Kamis (29/5/2025).
Baca juga: Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Bantuan Medis untuk Palestina
Ia menerangkan tema Hari Penjaga Perdamaian PBB tahun ini adalah "Masa Depan Penjagaan Perdamaian".
Saat ini, ungkapnya, penjaga perdamaian menghadapi situasi yang semakin kompleks di dunia yang semakin terpolarisasi di mana polarisasi dan perpecahan yang terus tumbuh di berbagai belahan dunia.
Selain itu, lanjut dia, operasi yang kian berbahaya karena berbagai ancaman, termasuk terorisme, penargetan terhadap penjaga perdamaian melalui misinformasi yang mematikan, dan tantangan lintas batas berupa krisis iklim hingga kejahatan transnasional.
Baca juga: Sosok Ipda Gia Iftita, Polwan Terpilih Jadi Pasukan Perdamaian PBB di Afrika, Ini Rekam Jejaknya
Ke depan, menurut dia, sangat penting bagi penjaga perdamaian untuk memiliki sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalankan tugasnya.
Hal itu, ungkapnya, adalah tanggung jawab bersama antara Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Negara-Negara Anggota.
"Pakta untuk Masa Depan yang diadopsi tahun lalu di PBB mencakup komitmen untuk menyesuaikan misi penjagaan perdamaian dengan dunia yang terus berubah," kata Antonio.
Selain itu, tantangan tersebut juga merupakan peluang untuk menganalisis apa yang membuat operasi penjaga perdamaian berhasil, untuk lebih memahami apa yang menjadi penghambat, dan untuk membantu merancang model baru yang berorientasi pada masa depan berbasis pada solusi politik, didukung sumber daya memadai, serta memiliki mandat yang realistis dengan strategi keluar yang jelas.
Langkah pertama yakni meninjau operasi penjaga perdamaian, kata dia, telah dimulai.
Ia juga mengajak semua pihak bersama-sama untuk terus mendorong upaya penting tersebut ke depan.
"Kini, lebih dari sebelumnya, dunia membutuhkan PBB, dan PBB membutuhkan penjaga perdamaian yang siap menghadapi realitas hari ini dan tantangan hari esok," pungkasnya.
Sekadar informasi, Indonesia sendiri merupakan satu kontributor terbesar dalam misi penjaga perdamaian PBB.
Saat ini Indonesia menempati peringkat kelima dunia negara kontributor terbesar dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB dengan total 2.559 personel militer yang ditempatkan dalam 8 misi PBB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.