Sabtu, 4 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Tudingan Ijazah Palsu Bikin Citra Jokowi Buruk, Kuasa Hukum Tak Tutup Kemungkinan Ada Laporan Baru

Kuasa hukum Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Firmanto Pangaribuan, menyebut tudingan ijazah palsu memperburuk citra Jokowi.

Tribunnews/Jeprima
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Dalam foto: Mantan Presiden RI Joko Widodo berjalan usai memberikan klarifikasi kepada pihak penyidik terkait laporan tudingan ijazah palsu di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Kuasa hukum Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Firmanto Pangaribuan, menyebut tudingan ijazah palsu memperburuk citra ayahanda Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tersebut. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Firmanto Pangaribuan, menyebut tudingan ijazah palsu memperburuk citra ayahanda Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tersebut.

Menurut Firmanto, banyaknya narasi negatif di media membuat persepsi publik terhadap Jokowi memburuk.

Sebagai informasi, Jokowi memutuskan untuk membuat laporan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu yang menyasar dirinya ke Polda Metro Jaya.

Laporan tersebut dilayangkan pada Rabu (30/4/2025) lalu.

Total terdapat lima inisial orang yang dilaporkan atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik Jokowi, yakni RS, RS, ES, T, dan K.

Jokowi juga sudah mengungkap alasan mengapa baru melapor ke polisi meski isu tersebut sudah lama menjadi polemik.

"Kan dulu masih menjabat, tak pikir sudah selesai. Ternyata masih berlarut-larut jadi lebih baik sekali lagi biar menjadi jelas dan gamblang," ucap Jokowi kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun harus turun langsung membuat laporan tersebut karena soal kasus pencemaran nama baik merupakan delik aduan.

"Kan delik aduan kan, memang harus saya sendiri harus datang," tuturnya.

Adapun dalam laporan ini, terlapor masih dalam lidik. Namun, pihak kuasa hukum mengatakan ada lima orang yang menjadi terduga pelapor.

Hingga artikel ini ditulis, laporan Jokowi ke Polda Metro Jaya ini masih terus berlanjut.

Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi dan Mosi Tidak Percaya BEM UGM pada Rektor, Rocky Gerung: Paradoks Akademis

Tudingan Ijazah Palsu Bikin Citra Jokowi Buruk

Dalam tayangan Rakyat Bersuara yang diunggah di kanal Official iNews pada Selasa (27/5/2025), Firmanto Pangaribuan mengungkap, tudingan ijazah palsu membuat citra Jokowi terlihat buruk.

Ia pun menegaskan, tak tertutup kemungkinan akan ada laporan baru terhadap orang-orang yang diduga membuat narasi bernuansa fitnah terhadap Jokowi.

"Nah, terkait dengan apa yang dilaporkan di Polda Metro Jaya, kita juga melihat di media massa dampak dari apa yang dinarasikan negatif fitnah dan pencemaran nama baik ini. Sudah bisa kita lihat bahwa sudah banyak survei-survei.  Kita bisa melihat ada survei yang mengatakan bahwa akhirnya citra Pak Jokowi jadi buruk," jelas Firmanto.

"Akibat ini, saya harus kasih tahu. Di akhir April, Pak Jokowi membuat laporan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik," tambahnya.

"Hari ini saya mau menyampaikan tidak menutup kemungkinan ada laporan baru soal terhadap orang yang terus menarasikan memfitnah dengan dalil mengatakan teknologi, ilmu pengetahuan, karena siapa pun tidak boleh melakukan fitnah," tegasnya.

Tegaskan sebagai Lawyer Juga Tak Memfitnah

Firmanto melanjutkan, pihaknya sebagai pengacara atau kuasa hukum tidak melakukan fitnah dalam melakukan pembelaan.

"Kami pun lawyer di dalam melakukan pembelaan dan sebagainya kita tidak boleh memfitnah. Jadi saya ingin katakan hentikan. Kalau coba-coba dinarasikan lagi lebih lanjut maka siap-siap juga untuk masuk ke dalam proses hukum," papar Firmanto.

Ia pun menegaskan, ultimatum untuk tidak menyebarkan fitnah ini tidak hanya mengarah kepada Roy Suryo maupun Rismon Hasiholan Sianipar yang notabene menuding ijazah Jokowi palsu.

Melainkan, berlaku untuk semua yang mencoba membuat narasi palsu atau memfitnah Jokowi.

"Kita sudah sampaikan jangan coba-coba memfitnah Pak Jokowi. Jangan difitnah lagi. Lalu, survei-survei mengatakan ini dan itu menjelek-jelekkan kredibilitas Pak Jokowi," ujarnya.

"Jangan sampai dan tidak menutup kemungkinan Pak Jokowi juga melakukan laporan lagi terhadap orang-orang yang mencoba dengan mendalilkan apa pun termasuk survei dan sebagainya mencemarkan nama baik dia," tandas Firmanto.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved