Profil dan Sosok
Sosok Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN yang Didesak Dicopot oleh Para ASN dari Jabatannya
Para ASN di BRIN melakukan demonstrasi untuk menuntut Laksana Tri Handoko dilengserkan dari kursi Kepala BRIN, Selasa (27/5/2025) pagi.
Pada awal 2023 lalu, ia sempat diusulkan oleh Komisi VII DPR RI untuk dicopot dari jabatannya.
Alasannya, karena di BRIN terlalu banyak masalah dan Laksana Tri Handoko dinilai tidak cakap mengelola lembaga.
"Komisi VII DPR mendesak pemerintah untuk segera menggantikan Kepala BRIN mengingat berbagai permasalahan BRIN yang tidak kunjung selesai," kata, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto membacakan salah satu kesimpulan dalam rapat pendapat bersama Komisi VII dan BRIN, Senin (30/1/2023), dikutip dari KompasTV.
Bukan hanya itu, Komisi VII DPR juga merekomendasikan agar dilakukan audit khusus terhadap penggunaan anggaran BRIN tahun 2022 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Komisi VII DPR RI merekomendasikan untuk dilakukannya audit khusus dengan tujuan tertentu terkait penggunaan anggaran BRIN tahun anggaran 2022 oleh BPK RI," demikian salah satu poin kesimpulan rapat Komisi VII DPR itu.

Sosok Laksana Tri Handoko
Nama: Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc.
Tempat, tanggal lahir: Lawang Malang, Jawa Timur 7 Mei 1968
Almamater:
- S1 Fisika Institut Teknologi Bandung (tidak sampai selesai)
- Sarjana Fisika Kumamoto University (1993)
- Mengambil studi Master di Hiroshima University pada 1995
- Hiroshima University (1998) - Doktoral di bidang fisika partikel atau fisika energi
Laksana Tri Handoko, atau akrab disapa LTH, merupakan fisikawan mumpuni di Indonesia.
Ia pernah menempuh pendidikan tinggi di Jepang, tepatnya saat dirinya tercatat sebagai peserta karyasiswa pemerintah Indonesia di bawah program OFP IV dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI era BJ Habibie.
Sejatinya, Laksana sempat mengenyam bangku kuliah di jurusan fisika ITB selama beberapa bulan.
Namun, karena mendapat beasiswa dari pemerintah itulah dia akhirnya meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan studi ke Kumamoto University di Kumamoto, Jepang.
Pada 1993, Laksana melanjutkan pendidikan jenjang master di Hiroshima University, Hiroshima hingga menyelesaikan program doktornya di bidang teori fisika partikel atau fisika energi tinggi pada tahun 1998.
Setelah pendidikan tingginya rampung, LTH melanjutkan karier sebagai peneliti di sejumlah lembaga penelitian dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.