Menelusuri Jejak Dewi Astutik di Ponorogo, Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton Senilai Rp 5 Triliun
Penangkapan sabu senilai Rp 5 triliun ini memunculkan nama Dewi Astuti (nama paspor Dewi Astutik).
Setelah diperiksa, ZM mengaku bila barang haram tersebut akan diserahkan kepada SS.
Beranjak dari pengakuan ZM, tim BNN pun bergerak menangkap SS.
Selanjutnya, BNN dari keterangan SS diketahui pelaku lain berinisial AH.
AH merupakan orang yang memerintahkan ZM dan SS untuk mengambil heroin dari seorang perempuan bernama Dewi Astutik (DA) di Kamboja.
Berdasarkan petunjuk tersebut, tim BNN pun akhirnya menangkap AH di Medan, Sumatera Utara.
Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom mengungkap sosok Dewi Astutik.
Jaringan Narkotika Dewi Astutik berbeda dengan sindikat Fredy Pratama yang saat ini pun menjadi buruan aparat penegak hukum di Indonesia.
"Sindikat heroin ini adalah sindikat yang berbeda dengan Fredy Pratama," kata Marthinus di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2024).
Dewi Astutik selama ini diketahui kerap beroperasi di wilayah negara Golden Triangle.
Golden Triangle atau segitiga emas merupakan istilah untuk lokasi tiga negara yakni Laos, Myanmar, dan Thailand.
Kawasan ini dikenal sebagai Segitiga Emas karena merupakan penghasil utama opium dan heroin di Asia Tenggara.
"Dari hasil analisa jaringan internasional, dia (Dewi Astuti) adalah Warga Negara Indonesia bergabung dengan jaringan Afrika dan sangat mungkin orang-orang yang ditangkap di Adis Ababa (Ethiopia) bagian dari sindikatnya dia," jelasnya.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jatim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.