Profil dan Sosok
Sosok Suryo Utomo, Mantan Dirjen Pajak yang Kini Jabat Posisi Kepala Badan Intelijen Keuangan
Inilah sosok Suryo Utomo, mantan Dirjen Pajak yang kini mengisi posisi sebagai Kepala Badan Intelijen Keuangan Kementerian Keuangan
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Suryo Utomo juga mendapatkan sorotan usai dirinya yang kini tidak lagi menjadi Direktur Jenderal Pajak alias Dirjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Posisi Suryo Utomo sebagai Dirjen Pajak digantikan oleh Bimo Wijayanto.
Meski tak lagi menjabat sebagai Dirjen Pajak, saat ini Suryo Utomo ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Keuangan Kemenkeu.
Suryo Utomo akan memimpin Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan Kemenkeu, yang mana merupakan badan baru di bawah Menkeu langsung.
Penetapan Suryo Utomo ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 83/TPA Tahun 2025.
Lantas siapa Suryo Utomo sebenarnya?
Berikut Tribunnews rangkum terkait sosok Suryo Utomo, mantan Dirjen Pajak yang kini jabat posisi Kepala Badan Intelijen Keuangan Kemenkeu :
Suryo Utomo memiliki nama dan gelar lengkap Suryo Utomo, S.E., Ak., M.B.T., Ph.D.
Suryo Utomo adalah Kepala Badan Intelijen Keuangan Kemenkeu baru.
Sebelumnya, Suryo Utomo menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan.
Ia memiliki banyak pengalaman di Kemenkeu.
Baca juga: Presiden Prabowo Tugaskan Dirjen Bea Cukai Djaka Budi Kawal Penerimaan Negara
Nama Suryo Utomo diketahui juga pernah mengisi posisi Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kepatuhan Pajak.
Awal karier Suryo Utomo sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu dimulai tahun 1993.
Saat itu dirinya menjadi pelaksana di Kementerian Keuangan di Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Pajak.
Di tahun 1998, Suryo Utomo juga pernah mengisi jabatan sebagai Kepala Seksi PPN Industri.
Dilanjut sebagai Kepala Seksi Pajak Penghasilan Badan pada tahun 2002.
Masih di tahun 2002, Suryo Utomo dipromosikan menjadi Kepala Subdirektorat Pertambahan Nilai Industri.
Ia lalu menjadi Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga di tahun 2006.
Di tahun 2008, Suryo Utomo ditunjuk sebagai Kepala Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu.
Satu tahun kemudian, ia mendapatkan promosi menjadi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I tepatnya pada 28 Maret 2009.
Pada tahun 2010, Suryo Utomo mengisi posisi sebagai Direktur Peraturan Perpajakan I.
Bahkan ia mulai menjadi Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian pada 31 Maret 2015.
Lalu pada 1 Juli 2015 sampai dengan 31 Oktober 2019, Suryo Utomo dipercaya menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak.
Hingga akhirnya ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 1 November 2019.
Kini, Suryo Utomo ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Keuangan di Kemenkeu.
Dilansir Wikipedia, Suryo Utomo memiliki riwayat pendidikan sebagai alumni Universitas Diponegoro tahun 1992.
Di Undip itulah Suryo Utomo mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
Kemudian Suryo Utomo melanjutkan pendidikan di University of Southern California, Amerika Serikat mengambil jurusan Master of Business Taxation.
Tak sampai di situ, Suryo Utomo lalu mendapatkan gelar Doctor of Philosophy in Taxation dari Universiti Kebangsaan Malaysia.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang dilaporkan oleh Suryo Utomo pada 27 Februari 2025/Periodik - 2024 saat menjabat sebagai Dirjen Pajak, harta kekayaannya mencapai Rp 24.942.582.015.
Harta terbanyak yang dimiliki Suryo Utomo ada di aset tanah dan bangunan yang memiliki total Rp 20.608.164.688.
Dalam LHKPN tersebut, Suryo Utomo diketahui memiliki 14 aset tanah dan bangunan.
Ia juga diketahui memiliki 12 Alat transportasi dengan total nilai Rp 960.000.000.
Suryo Utomo juga menuliskan total hutang yang dimilikinya senilai Rp 2.643.549.853.
Berikut rincian lengkap harta kekayaan Suryo Utomo dikutip dari e-LHKPN miliknya :
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 20.608.164.688
1. Tanah dan Bangunan Seluas 255 m2/400 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 618.075.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 80 m2/60 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 72.820.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 570 m2/300 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 957.980.000
4. Tanah Seluas 528 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 674.192.000
5. Tanah Seluas 599 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 367.786.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/150 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 111.212.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 240 m2/400 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 326.904.000
8. Tanah dan Bangunan Seluas 407 m2/250 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 1.637.186.888
9. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/180 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp 355.200.000
10. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 2.750.000.000
11. Tanah Seluas 3550 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp 195.960.000
12. Tanah Seluas 5269 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp 290.848.800
13. Tanah dan Bangunan Seluas 328 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 7.850.000.000
14. Tanah dan Bangunan Seluas 251 m2/211 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 4.400.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 960.000.000
1. MOBIL, TOYOTA IST MINIBUS Tahun 2004, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000
2. MOTOR, HONDA SUPRA SEPEDA MOTOR Tahun 1997, HASIL SENDIRI Rp 1.000.000
3. MOBIL, HYUNDAI TUCSON MINIBUS Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 270.000.000
4. MOTOR, HONDA BEAT SEPEDA MOTOR Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 10.000.000
5. MOTOR, YAMAHA SEPEDA MOTOR Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp 3.000.000
6. MOBIL, SUZUKI FUTURA PICK UP Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp 40.000.000
7. MOTOR, HARLEY DAVIDSON SPORTSTER Tahun 2003, HASIL SENDIRI Rp 155.000.000
8. MOTOR, KAWASAKI ER6 Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 52.000.000
9. MOTOR, YAMAHA RX KING Tahun 1996, HASIL SENDIRI Rp 16.000.000
10. MOBIL, JEEP JEEP WILLYS Tahun 1956, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000
11. MOBIL, JEEP CHEROKEE Tahun 1997, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000
12. MOTOR, HONDA BEAT Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 13.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 1.246.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 4.771.967.180
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 27.586.131.868
III. HUTANG Rp 2.643.549.853
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 24.942.582.015
(Tribunnews/Ika Wahyuningsih)
Sumber: TribunSolo.com
Profil dan Sosok
Sosok Ahmad Erani Yustika, Sekjen Kementerian ESDM yang Baru Pengganti Dadan Kusdiana |
---|
Profil H Arlan, Wali Kota Prabumulih Disorot Butut Kepsek Dicopot, Pernah Viral Pamer 4 Istri |
---|
Sosok 3 Wamen yang Ditunjuk Jadi Komisaris Telkom: Angga Raka, Ossy, dan Silmy |
---|
Sosok Isbandi Ardiwinata Mahmud, Dirut PT SBM yang Jadi Tersangka Dugaan Korupsi untuk Bayar Utang |
---|
Sosok Letjen Purnawirawan Djamari Chaniago, yang Kabarnya Dilantik Prabowo, Rabu 17 September 2025 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.