Kasus di PT Sritex
Rp540 M Dana Kredit dari Bank Daerah Disalahgunakan Bos Sritex, Dedi Mulyadi: Sangat Menyayat Hati
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyani berterimakasih kepada Kejagung karena telah mengungkap penyalahgunaan dana kredit dari bank daerah oleh Bos PT Sritex
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyani, menanggapi soal kasus penyalahgunaan dana kredit oleh Komisaris Utama sekaligus eks Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex, Iwan Setiawan Lukminto.
Diketahui, Iwan kini telah dijadikan tersangka karena menyalahgunakan dana kredit yang diberikan bank di daerahuntuk membayar utang serta membeli aset non produktif.
Untuk di daerah Jawa Barat sendiri, dana kredit yang diberikan pada PT Sritex adalah Rp543.980.507.170.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi pun mengungkap rasa terima kasihnya kepada Jaksa Agung, Jampidsus, dan jajaran Kejaksaan Agung (Kejagung) lainnya karena telah mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Bank BJB ini.
"Terima kasih Pak Jaksa Agung dan jajaran Jampidsus, yang telah mengungkap sebuah peristiwa yang sangat penting."
"Yaitu kredit yang tidak didasarkan pada perlindungan yang kuat sehingga sangat merugikan PT bank di daerah dan bank lainnya," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan video di Instagram resminya @dedimulyadi71, Kamis (22/5/2025).
Dedi menilai, penyalahgunaan dana kredit dari bank daerah lainnya oleh Bos Sritex ini sangat menyayat hatinya.
Terlebih, saat banyak orang yang terkadang mengalami kesulitan dalam mendapatkan dana kredit bank.
Namun, Iwan bisa dengan mudahnya mendapatkan dana kredit tanpa adanya jaminan dan kelayakan kredit yang memadai.
Jumlah dana kredit yang diberikan pada Iwan Setiawan pun cukup besar, karena mencapai miliaran rupiah.
Tentu kasus ini dinilai Dedi sebagai hal yang merugikan untuk Jawa Barat.
Baca juga: Kata Jokowi soal Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto Ditangkap dan Jadi Tersangka
"Kegiatan ini sangat menyayat hati kita di saat kita kadang mengalami kesulitan untuk mendapat kredit dengan kerumitan perlengkapan dan kelengkapan luar biasa."
"Ternyata masih ada kredit digelontorkan kepada korporasi tanpa jaminan dan kelayakan kredit yang memadai. Jumlahnya ratusan miliar."
"Tentunya ini sangat merugikan keuangan perbankan yang menjadi kebanggaan rakyat Jawa Barat," urai Dedi.
Perubahan Manajemen
Dedi menegaskan, kini masyarakat Jabar tak perlu khawatir lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.