Peringati Reformasi, Aktivis Lintas Generasi Singgung Energi Baru Kabinet
Aktivis berkumpul dalam acara sarasehan memperingati Reformasi 1998' di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (21/5/2025).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sejumlah aktivis lintas generasi dari era 70, 80, 90, 2000-an berkumpul dalam acara sarasehan memperingati Reformasi 1998' di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (21/5/2025).
Sarasehan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh yakni Syahganda Nainggolan, Bupati Tapanuli Utara Masinton Pasaribu, Hariman Siregar dan lain-lain.
Syahganda Nainggolan, seorang aktivis dari ITB, mengatakan reformasi kini telah dibajak oligarki, politik telah dikendalikan oleh uang.
"Reformasi sudah dibajak oligarki, semua politik dikendalikan uang. Kekuasaan oligarki yang jumlahnya hanya 1 persen, menguasai 50 persen ekonomi nasional," kata Syahganda.
Syahganda yang juga Ketua Dewan Direktur GREAT Institute mengatakan Presiden Prabowo Subianto memunculkan harapan, karena Prabowo orang yang punya pikiran tentang transformasi Indonesia kembali ke UUD 1945 dan cita-cita pendiri bangsa.
Syahganda optimis Prabowo bisa sukses dengan dukungan para ideologis dan menyingkirkan para benalu dari rezim sebelumnya.
Sementara itu akademisi dari Universitas Andalas (Unand) Feri Amsari menyoroti mengenai keberadaan 'orang Jokowi' yang menjabat sebagai menteri bidang ekonomi di kabinet Presiden Prabowo Subianto adalah masalah besar.
"Bagi saya, letak penting yang mau atau harus dilakukan oleh Presiden Prabowo adalah mengubah dan memastikan ada demokrasi konstitusional terwujud, termasuk di dalam bidang ekonomi," ujar Feri.
"Masalah besarnya adalah seluruh menteri-menteri ekonomi adalah orang Jokowi," sambungnya.
Feri mempertanyakan apakah Prabowo bisa mengakselerasi perekonomian jika menteri-menterinya di bidang ekonomi ternyata bukan orangnya.
Dia ragu orang-orang Jokowi yang menjadi menteri ekonomi di kabinet saat ini bakal memperjuangkan gagasan Prabowo.
"Bagaimana kita mau akselerasi, kalau menteri-menteri ekonominya adalah orang-orang Jokowi yang masuk, kemudian tidak memperjuangkan gagasan-gagasan Presiden Prabowo," tutur Feri.

Maka dari itu, Feri mendorong Prabowo untuk mengganti para menteri ekonomi menjadi orang-orangnya sendiri.
"Jadi, langkah pertama untuk akselerasi ekonomi adalah memastikan seluruh pimpinan penggerak ekonomi adalah orang-orang ekonominya Prabowo Subianto," imbuhnya.
Aktivis 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan: Sejarah Tak Boleh Dibelokkan |
![]() |
---|
Ratusan Aktivis 98 Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Mustar: Ide Ini Nodai Perjuangan Reformasi |
![]() |
---|
Pajang Ratusan Replika Tengkorak Manusia, Aktivis 98 Tolak Gelar Pahlawan Nasional Soeharto |
![]() |
---|
Refleksi Reformasi, Aktivis 98 Tabur Bunga di TPU Pondok Rangon Jakarta Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.