Gerindra: Prabowo Punya Indera Keenam, Ada yang Tukang Olah Dia Tahu
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memiliki insting apabila ada yang berusaha untuk mengibulinya.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memiliki indera keenam.
Hal ini disampaikan Habiburokhman dalam acara 'Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998' di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (21/5/2025).
Habiburokhman mengatakan, dirinya bergabung dengan Partai Gerindra sejak tahun 2010 silam.
"Saya 2010 masuk Partai Gerindra sampai sekarang, kalau kita sudah bawaannya mau ngolah, datang ke dia dalam tanda kutip, enggak dapat," kata Habiburokhman.
Menurut Habiburokhman, Prabowo memiliki insting apabila ada yang berusaha untuk mengibulinya.
Baca juga: Aktivis 98 Gelar Sarasehan, Ada Masinton Pasaribu, Habiburokhman hingga Rocky Gerung
"Karena dia, enggak tahu ya, dia ada kayak indera keenam gitu lho bos, Pak Prabowo ini. Ada yang tukang olah, dia tahu," ujarnya.
Habiburokhman menjelaskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu memiliki kemampuan dalam memimpin dan mengelola sumber daya manusia di lingkaran terdekatnya.
"Tetapi yang saya lihat di Pak Prabowo ya, kelebihannya dia bisa memanage berbagai macam SDM yang ada di sekitarnya. Kalau ada yang terlalu kiri, ya kita rangkul supaya ke tengah," ucapnya.
Baca juga: Penahanan Mahasiswi ITB Ditangguhkan, Aktivis 98 Khalid Zabidi: Iklim Demokrasi Tetap Terjaga
Diketahui sejumlah aktivis 1998 menggelar acara 'Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998'.
Pantauan Tribunnews.com, mereka yang hadir di antaranya Hariman Siregar, Haris Rusly Moti, Faisol Reza, Immanuel Ebenezer, Qodari, Syahganda Nainggolan, Hariman Siregar, Agus Jabo, dan Sulaiman Haikal.
Hadir juga Andrianto Andri, Habiburokhman, Riza Patria, Masinton Pasaribu, Rocky Gerung, Melkiades Laka Lena, dan beberapa lainnya.
Acara tersebut dibarengi dengan diskusi bertajuk "Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.