Kamis, 2 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Jokowi Satu Jam Diperiksa Bareskrim dan Jawab 22 Pertanyaan, Rocky Gerung: Seperti Multiple Choice

Pengamat politik Rocky Gerung merasa heran, mengapa Jokowi menjawab 22 pertanyaan dalam waktu satu jam saat diperiksa.

Tribunnews/Jeprima
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Dalam foto: Mantan Presiden RI Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Joko Widodo memenuhi undangan Bareskrim Polri untuk memberikan klarifikasi terkait laporan soal ijazahnya. Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pemeriksaan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bareskrim Polri terkait tudingan ijazah palsu. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pemeriksaan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bareskrim Polri terkait tudingan ijazah palsu.

Pendiri SETARA Institute itu merasa heran, mengapa Jokowi menjawab 22 pertanyaan dalam waktu satu jam saat diperiksa.

Sebagai informasi, Jokowi akhirnya diperiksa sebagai saksi terkait laporan yang diajukan oleh Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana mengenai dugaan ijazah palsu di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Jokowi diperiksa selama kurang lebih satu jam dan mendapat 22 pertanyaan dari polisi.

"Ada 22 pertanyaan yang tadi disampaikan, sekitar ijazah dari SD, SMP, SMA, sampai Universitas. Juga yang berkaitan dengan skripsi, dengan kegiatan mahasiswa saya. Masih semasa itu, di sekitar itu," kata Jokowi kepada media di Bareskrim, Selasa.

Menurut Rocky, pertanyaan sebanyak itu dalam waktu satu jam, seperti menjawab soal pilihan ganda.

Lebih lanjut lagi, ia mempertanyakan kedalaman pertanyaan penyidik dan jawaban Jokowi.

Hal ini diungkap Rocky dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu (21/5/2025).

"Ya, saya membayangkan bahwa Presiden Jokowi duduk berhadapan dengan penyidik, lalu menjawab 22 pertanyaan dalam 1 jam dalam 60 menit," papar Rocky.

"Itu artinya kira-kira 2,5 menit, satu pertanyaan," tambahnya.

"Jadi, bagaimana kita bisa mengevaluasi kedalaman pertanyaan penyelidik itu atau jawaban Jokowi itu seperti menjawab multiple choice," ujar Rocky.

Baca juga: Jokowi Ambil Kembali Ijazah Miliknya di Bareskrim, Roy Suryo: Kalau Barang Bukti, Harusnya Disita

"Karena tidak mungkin pendalaman itu dieksploitasi, 22 jawaban dalam 60 menit itu," jelasnya.

Kemudian, Rocky Gerung membandingkan dirinya yang sama-sama pernah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Dirinya mengaku, untuk menjawab 20 pertanyaan, dibutuhkan waktu sekitar empat hingga lima jam,

"Saya pernah diperiksa di tempat yang sama dan harus minimal empat, lima jam itu hanya untuk menjawab 20 pertanyaan tuh," jelas Rocky.

Sekali lagi, Rocky menegaskan, dirinya tidak mempersoalkan kualitas pertanyaan penyidik maupun kualitas jawaban Jokowi.

Melainkan, Rocky menilai, masih butuh pembahasan yang lebih mendalam.

"Jadi kelihatannya bukan kita mempersoalkan kualitas pertanyaan atau kualitas jawaban Pak Jokowi, tetapi kedalamannya mungkin belum diperoleh dan jelas kecukupan yang dimaksudkan oleh penyidik untuk dilimpahkan kejaksaan itu, apakah sudah tercukupi," tandasnya.

Masih Enggan Perlihatkan Ijazah

Pada Selasa (20/5/2025) kemarin, Jokowi tidak hanya memenuhi panggilan pemeriksaan, tetapi juga mengaku mengambil ijazah yang diserahkan adik iparnya, Wahyudi Andrianto, pada Jumat (9/5/2025) lalu ke Bareskrim Polri.

"Sekaligus saya mengambil ijazah yang...saat yang lalu, diantarkan kepada Bareskrim dan sudah saya ambil," ungkapnya kepada awak media, Selasa.

Sebagaimana disebut sebelumnya, ijazah Jokowi yang diserahkan ke Bareskrim tersebut akan dilakukan uji laboratorium forensik.

Jokowi masih terkesan enggan memperlihatkan ijazahnya dan lebih memilih untuk membukanya di pengadilan.

"Hehehe, ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim," ujarnya.

Lebih lanjut, ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tersebut tak menjawab terkait apakah ijazahnya sudah diperiksa oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk mengetahui keasliannya.

Ia pun meminta hal tersebut ditanyakan pada Bareskrim Polri.

"Ya nanti ditanyakan ke Bareskrim," katanya.

(Tribunnews.com/Rizki A./Abdi Ryanda Sakti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved