Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia
Sebelum Meninggal Suami Najwa Shihab Alami Pendarahan Otak Seperti Titiek Puspa, Ini Penyebabnya
Mantan ketua IDI cabang Jakarta Pusat ini menuturkan, jika seseorang sudah terdiagnosis hipertensi maka harus menjalani pengobatan seumur hidup.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suami jurnalis senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025 pukul 14.29 WIB. Ibrahim Sjarief meninggal dunia di RS PON Mahar Mardjono, Jakarta Timur.
Baca juga: Zulkifli Hasan Kaget Dengar Kabar Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia
Sebelum meninggal, Ibrahim Sjarief menderita penyakit stroke. Hal itu disampaikan oleh asisten pribadi Najwa Shihab, Caca melalui pesan singkat kepada awak media.
Dalam keterangannya, Caca menyebut bahwa Ibrahim meninggal akibat komplikasi kesehatan yang serius. Bahkan pria yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut sempat mengalami pendarahan otak.
"Pasca-stroke, pendarahan di otak," ungkap Caca.
Lalu mengapa pendarahan di otak bisa terjadi?
Apa yang dialami suami Najwa Shihab persis serupa dengan penyebab meninggalnya penyanyi legendaris Titiek Puspa. Artis legendaris ini menghembuskan napas terakhir pada usia 87 tahun.
Ia mengalami pecah pembuluh darah di otak bagian kiri atau pendarahan otak, dan dilarikan ke RS Medistra Jakarta.
Baca juga: Celine Evangelista Berduka Atas Meninggalnya Suami Najwa Shihab
Dokter Spesialis Saraf Haznim Fadhli menuturkan, pendarahan otak paling sering disebabkan oleh hipertensi. Ia mengatakan, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak.
Saat tekanan darah tidak terkendali maka berisiko terkena stroke pendarahan atau stroke hemoragik. “Pendarahan otak bisa disebabkan banyak hal, paling sering hipertensi. Lainnya bisa karena kelainan pembuluh darah, cedera kepala, gangguan fungsi pembekuan darah, penyakit amiloid angiopati, penggunaan obat-obatan pengencer darah,” tutur dia.
Mantan ketua IDI cabang Jakarta Pusat ini menuturkan, jika seseorang sudah terdiagnosis hipertensi maka harus menjalani pengobatan seumur hidup. Begitu juga kontrol dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Hal ini bertujuan agar hipertensi terkontrol atau tidak berkembang menjadi komplikasi yang parah.
Gejala umum saat seseorang mengalami pendarahan otak adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba muncul, muntah, kebingungan hingga pingsan.
Baca juga: Penyakit yang diderita Suami Najwa Shihab sebelum Meninggal, Disebut Sempat Pendarahan Otak
Gejala lain yang mungkin terjadi adalah kejang tiba-tiba, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan menelan.
“Pendarahan otak adalah kondisi yang harus ditangani segera ke rumah sakit terdekat. Penanganannya dapat berupa operasi dan rehabilitasi ,” tutur dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.