Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

NU dan Muhammadiyah Diminta Kepung Kedubes AS agar Setop Dukung Israel Lakukan Genosida di Palestina

Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diminta untuk mengepung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat sebagai wujud dukungan Palestina.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
KEPUNG KEDUBES AS - Dokumentasi ratusan massa bela Palestina menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (5/4/2024). Free Palestine Network (FPN) meminta Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memimpin umat Islam untuk mengepung Kedubes AS sebagai wujud dukungan untuk Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Free Palestine Network (FPN), Furqan AMC menyerukan agar dua organisasi Islam paling berpengaruh di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mengepung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat.

NU dan Muhammadiyah diminta untuk menekan Kedubes AS supaya Negeri Paman Sam berhenti mendukung genosida yang dilakukan Israel di Palestina.

Furqan mengatakan, AS menjadi sponsor utama Israel.

"Selama ini AS menyumbang 80 persen lebih senjata yang digunakan Israel untuk melakukan genosida di Palestina. AS adalah sponsor sesungguhnya dari praktik genosida dan terorirsme Israel," ungkap Furqan kepada Tribunnews, Jumat (16/5/2025).

Karena itu, Furqan menilai AS harus dipaksa menghentikan dukungannya terhadap Israel. 

"NU dan Muhammadiyah harus kepung kedubes AS. Malu sama rakyat Yaman yang setiap Jumat melakukan aksi massa jutaan orang mendukung Palestina. Bahkan Yaman sudah merudal Israel dan kapal induk Amerika," ungkap Furqan.

Menurutnya, pengepungan Kedubes AS dapat dilakukan sebagai aksi nyata dukungan umat Islam di Indonesia kepada Palestina.

"Masa untuk isu politis seperti kasus Ahok bisa demo berjuta-juta orang, sementara untuk ratusan ribu syuhada yang gugur digenosida Israel, tidak ada aksi berjuta-juta massa di Indonesia."

"Sekali lagi NU dan Muhammadiyah harus bersatu, kepung kedubes AS," tegas Furqan.

Furqan juga mengingatkan kita tidak bisa menunggu dan berharap banyak sama negara-negara Arab lainnya yang justru menyambut Presiden AS, Donald Trump dengan jamuan agung.

Itu terjadi dalam lawatan Donald Trump ke Timur Tengah yang dihadiahi janji investasi kontrak bisnis senilai $ 600 miliar (Sekitar Rp 9.879 triliun) oleh Arab Saudi dan $ 1,4 triliun (sekitar Rp 23.000 triliun) oleh Uni Emirat Arab (UEA) serta $ 1,2 triliun (sekitar Rp 19.200 triliun) dari Qatar.

Baca juga: 118 Warga Palestina Tewas di Gaza di Tengah Kunjungan Donald Trump ke Teluk

Total Donald Trump meraup $ 3.200 triliun (sekitar Rp 52.000 triliun) dalam lawatannya ke tiga negara Arab tersebut, 13-16 Mei 2025.

"Sebuah angka yang mencengangkan di tengah pembantaian ratusan ribu warga Gaza," ungkapnya.

Seruan Dukungan Prabowo untuk Palestina

Sementara itu Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan tindakan nyata dari dunia Islam untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina yang selama ini terus menjadi korban penjajahan.

Hal itu disampaikannya saat membuka Sidang ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved