PSI Gelar Pemilu Raya
Nama Jokowi Masuk Bursa Caketum PSI, Ray Rangkuti: Tak Ada Saingan atau Lawan Anak Sendiri
Pengamat politik Ray Rangkuti mengungkap saingan yang dihadapi Jokowi jika dirinya maju ke bursa pemilihan Caketum PSI.
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Ray Rangkuti, mengungkap saingan yang dihadapi Mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam bursa pemilihan calon Ketua Umum (Caketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurutnya, ada dua kemungkinan.
Yakni, tidak ada saingan lantaran tidak ada yang berani, atau justru Ketua Umum PSI yang sekarang, yakni Kaesang Pangarep.
"Jadi kalau Pak Jokowi jadi mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum, kira-kira siapa saingannya?" kata Ray, dikutip dari tayangan program INTERUPSI yang diunggah di kanal YouTube Official iNews, Jumat (16/5/2025).
"Kemungkinannya ada dua. Pertama adalah nggak ada saingan. Nggak ada lagi yang berani," ujarnya.
"Siapa yang berani melawan Pak Jokowi? Jangankan jadi Ketua Umum, jadi presiden aja mau tiga periode masih mungkin kok. Kan kira-kira gitu ya," tambahnya berseloroh.
"Yang kedua, yang paling mungkin, kandidat lawan beliau itu ya Ketua Umum yang sekarang. Kan umumnya di Indonesia, Ketua Umum itu akan lanjut terus, kan hampir enggak ada batasnya gitu ya," papar Ray.
"Nah, apalagi Ketua Umum yang sekarang ini namanya Kaesang, baru menjabat sekitar satu setengah tahun atau dua tahun kan. Artinya, kalau dari AD-ART mereka, masih mungkin kan sebetulnya tiga tahun lagi untuk juga menjabat sebagai Ketua Umum," ujarnya.
"Nah, di sini menariknya kawan-kawan sekalian melihat nanti kalau betul ini terjadi ya, Bapak dan anak sama-sama jadi calon Ketua Umum partai yang namanya PSI gitu. Kan, menarik betul tuh," jelas Ray.
"Dan mereka akan dibuatkan, misalnya, forum debat di mana anak dan bapak saling beradu argumentasi, dialog, kan pakai gimmick macam-macam gitu ya," imbuhnya.
"Ilmu bapak turun ke anak, ilmu anak bagaimana tuh ya kan, dan seterusnya," tandasnya.
Baca juga: Relawan Jokowi Ngeyel Status Asisten Dosen Kasmudjo Bisa Bimbing Skripsi, Roy Suryo: Nggak Gitu!

Potensi Jokowi Bersaing dengan Kaesang
Pendaftaran calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dibuka mulai Selasa (13/5/2025) hingga Sabtu (31/5/2025).
Lalu, pengumuman bakal calon Ketua Umum disampaikan pada 18 Juni 2025.
Selanjutnya, PSI akan menggelar Pemilu Raya sebagai forum terbuka untuk memilih Ketua Umum partai pada Juli 2025 mendatang di Solo, Jawa Tengah.
Nantinya, pemilihan Ketua Umum PSI akan menggunakan konsep "one man, one vote" atau satu anggota untuk satu suara.
Adapun nama Jokowi telah disebut-sebut dalam bursa pendaftaran Caketum PSI.
Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman, berdoa agar Jokowi benar-benar mendaftar jadi bakal calon Ketua Umum.
"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon (Ketua Umum PSI), kita doakan," kata Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Jika Jokowi benar-benar maju dalam kontestasi tersebut, ada peluang ia akan bersaing dengan anak bungsunya sendiri, Kaesang Pangarep.
Saat ini, anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep masih menjabat sebagai Ketua Umum PSI.
Ia resmi ditunjuk pada Senin (25/9/2023).
Kaesang dipilih menjadi Ketua Umum untuk menggantikan Giring Ganesha dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI.
Namun, PSI akan menggelar pemilihan Ketua Umum kembali pada Juli 2025.
Artinya, pemilihan dilakukan usai Kaesang baru menjabat sebagai Ketua Umum PSI selama kurang dari dua tahun.
Akan tetapi, menurut Andy Budiman, Kaesang masih dapat mencalonkan diri lagi sebagai calon Ketua Umum PSI sebagai petahana.
"Apakah mantan Ketua Umum bisa mencalonkan diri? Boleh. Yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal, ya, termasuk juga Mas Kaesang. Dan apakah Mas Kaesang akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang," kata Andy, di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Selasa.
Andy juga menilai, jika Jokowi ikut mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSI, artinya semakin ramai, semakin bagus.
"Kami sebagai pelaksana, sebagai wasit Pemilu Raya ini membuka kesempatan kepada semua kandidat untuk mencalonkan diri," ujar Andy.
"Makin ramai makin bagus menurut kami. Jadi ini kami punya prinsip makin ramai makin ada kompetisi makin seru lah buat internal PSI," imbuhnya.
Sementara itu, Jokowi juga sudah memberi tanggapan terbaru mengenai namanya yang masuk bursa pendaftaran Caketum PSI.
Ia menyatakan proses perhitungan masih berlangsung.
"Masih dalam proses perhitungan, semuanya kan mesti dihitung," ungkap Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Jumat (16/5/2025) kemarin.
(Tribunnews.com/Rizki A./Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.