Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Tewas Akibat Ledakan di Garut, Tetangga Hingga Sekuriti Kenang Sosok Kolonel Cpl Antonius Hermawan
Alya terkejut dan sedih saat mengetahui korban ledakan amunisi di pesisir Garut Jawa Barat, satu di antaranya Kolonel Cpl Antonius Hermawan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolonel Cpl Antonius Hermawan satu dari belasan korban ledakan amunisi atau bom kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025).
Tetangga hingga sekuriti kediaman almarhum di Seruni Hills jalan Swadaya 3 RT 4 RW 06 Desa Jatiranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi terkejut atas tewasnya Kolonel Cpl Antonius Hermawan.
Baca juga: Kepada Dedi Mulyadi, Warga Sebut Amunisi di Garut Sebenarnya Akan Direndam Air Laut
Kesedihan pun dirasakan Alya (49) tetangga almarhum.
Alya mengaku cukup mengenal almarhum terlebih istri dan anaknya yang sering belanja keperluan rumah tangga.
Baca juga: Imparsial Klaim Ledakan Amunisi di Garut Sebagai Bukti Ketidakprofesionalan TNI: Terlalu Urusi Sipil
Kebetulan Alya adalah pemilik warung kelontong.
Almarhum dan keluarganya sering belanja kebutuhan sehari-hari.
"Kenalnya ya saya sebagai penjual dan dia sebagai pembeli di sini. Paling pesen ya seperti gas, galon, gitu-gitu lah. Mereka beli apa-apa ke kami," ucapnya kepada Tribunnews.com, Selasa (13/5/2025).
Alya terkejut dan sedih saat mengetahui korban ledakan amunisi di pesisir Garut Jawa Barat, satu di antaranya Kolonel Cpl Antonius Hermawan.
Sambil menyeka air mata, Alya masih ingat kebaikan dari almarhum.
Tidak jarang anak dari almarhum yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar membeli jajanan di warungnya.
"Istrinya juga sama baik, yang saya tau mereka baik ya," imbuhnya.
Tetangga lainnya Sri juga menceritakan sosok keluarga almarhum yang sering membeli makanan.
Sri juga penjual lauk pauk tidak jauh dari kediaman almarhum di Perumahan Seruni Hills jalan Swadaya 3 RT 4 RW 06 Desa Jatiranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi.
"Hampir setiap hari beli di sini, sudah langganan ya sangat baik dengan kami," pungkasnya.
Baca juga: TB Hasanuddin Duga Warga Sipil yang Tewas dalam Ledakan Amunisi di Garut Dipekerjakan TNI AD
Sosok Dermawan
Agung, petugas sekuriti kediaman Kolonel Cpl Antonius Hermawan memang tidak mengenal dekat sosok almarhum.
Setiap kali almarhum kembali ke rumahnya hanya sebatas bertegur sapa.
Namun, yang diingat Agung adalah almarhum yang sering memberikan uang rokok dan makan.
"Orangnya dermawan tidak pernah marah-marah ke kami (sekuriti) yang pasti mah baik," ucapnya.
Lingkungan tempat tinggal almarhum disebut Agung mayoritas dihuni perwira TNI.
Suasana rumah yang tergolong elite ini sedikit tertutup antar para tetangganya.
Di setiap garasi rumah pun tampak ada dua mobil yang terparkir.
Jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan korban tragedi ledakan pemusnahan amunisi telah dikirim dari rumah duka ke tempat pemakaman, Selasa (13/5/2025).
Rumah duka berlokasi di Perumahan Seruni Hills jalan Swadaya 3 RT 4 RW 06 Desa Jatiranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi.
Sedangkan tempat pemakaman di Desa Kaliwungu VIII, Kelurahan Harjobinangun, Sleman, Yogyakarta.
Pantauan Tribunnews.com di rumah duka, jenazah sudah diterbangkan menuju kampung halamannya melalui Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada pukul 12.45 WIB.
Hanya tersisa ajudan almarhum yang sedang merapikan kursi-kursi di rumah duka.
Seluruh keluarga besar almarhum telah ikut dalam rombongan pemakaman di Yogyakarta.
Jenazah disemayamkan selama dua jam di rumah duka setelah dikirim dari lokasi kejadian di pesisir pantai Garut Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak turut hadir saat upacara militer pelepasan jenazah.
Baca juga: Anggota Komisi I: Peristiwa Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Harus Jadi Perhatian Panglima TNI
Ledakan Amunisi
Peristiwa kecelakaan ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, saat pelaksanaan disposal (pemusnahan) amunisi yang tidak layak pakai/afkir menyebabkan 13 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Selasa pagi (13/5/2025), mengungkapkan bahwa pada Senin malam (12/5/2025) poses penyisiran dan investigasi dihentikan sementara dan fokus dialihkan pada penanganan para korban.
“Pada pagi ini (Selasa, 13/5/2025), kegiatan penyisiran dan investigasi akan dilanjutkan kembali oleh tim investigasi yang dibentuk oleh TNI Angkatan Darat,” ujar Kadispenad.
Dijelaskannya, dari total 13 korban meninggal dunia, empat di antaranya adalah personel TNI dan sembilan lainnya merupakan warga sipil.
Empat personel TNI yang gugur dalam peristiwa ini adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan (Kagupusmu III-Puspalad), Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan.
Sementara itu, sembilan warga sipil yang turut menjadi korban, akan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan setelah mendapat izin dari petugas medis RSUD Pameungpeuk.
Baik terhadap empat personel TNI AD maupun sembilan warga sipil yang menjadi korban, TNI AD berkomitmen untuk membantu proses pemakaman secara maksimal.
Untuk pemakaman para warga sipil, bantuan akan dikoordinasikan oleh jajaran Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanagara, dan Kodim 0611/Garut hingga seluruh proses selesai.
Kadispenad berharap, proses pemakaman maupun kegiatan penyisiran dan investigasi yang dilakukan oleh tim TNI AD dapat berjalan dengan lancar.
Ia juga menambahkan bahwa perkembangan hasil investigasi akan diinformasikan lebih lanjut.
Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Panglima TNI Bicara Status Warga Sipil Korban Pemusnahan Amunisi di Garut: Tukang Masak dan Pegawai |
---|
Komnas HAM Ungkap Fakta Warga Sempat Adu Mulut dengan TNI Sebelum Ledakan Amunisi di Garut |
---|
Lahan Pemusnahan Amunisi di Garut Merupakan Kawasan Konservasi, Ledakan Ganggu Ekosistem Lokal |
---|
Upah Rp 150 Ribu, Warga yang Bantu TNI Musnahkan Amunisi Belajar Otodidak dan Tidak Terverifikasi |
---|
Komnas HAM: Ledakan Amunisi di Garut Sebabkan Rumah Warga hingga Masjid Rusak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.