Minggu, 5 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Kepada Dedi Mulyadi, Warga Sebut Amunisi di Garut Sebenarnya Akan Direndam Air Laut

Warga mengklaim amunisi kedaluwarsa yang meledak di Garut sebenarnya akan direndam dengan air laut.

Tangkapan layar Kompas TV Jateng
LEDAKAN AMUNISI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbincang dengan warga di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, pada hari Selasa, (13/5/2025), mengenai ledakan amunisi. 

TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga mengklaim amunisi kedaluwarsa yang meledak di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebenarnya akan direndam dengan air laut.

Klaim itu disampaikan oleh warga saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemui para korban selamat dan keluarga mereka di RSUD Pameungpeuk di Garut pada hari Selasa, (13/5/2025).

Saat itu Dedi berbincang dengan seorang pria yang bekerja membantu penanganan amunisi. Kepada Dedi, dia mengaku sudah belajar secara autodidak.

Menurut dia, selama sepuluh tahun terakhir belum terjadi peristiwa ledakan yang menewaskan 13 orang itu.

“Baru kali ini. Itu juga mungkin kalau dilihat dari fisik, Pak, sudah yakin itu enggak bakalan meledak, Pak,” kata pria itu dikutip dari tayangan Kompas TV.

Dedi lalu bertanya kepada korban mengenai benda yang diledakkan.

“Detonator. Sebenarnya itu bukan diledakkan, Pak. Itu (amunisi) mau direndam sama air laut. Air laut kalau kena besi cepat karat, cepat busuk. Kemungkinan, feeling saya, kemungkinan gitu,” kata pria itu untuk menjawab pertanyaan Dedi.

“Karena kalau diledakkan, habis semua. Bandel.”

 KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.
KORBAN TEWAS - 7 kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. (Tribun Jabar/Sidqi)

Warga itu mengatakan rencananya amunisi akan direndam di dalam drum yang diisi dengan air laut. Dia mengklaim amunisi yang meledak itu belum direndam air laut.

“Tapi di sananya sudah direndam. Enggak tahu pakai pupuk. Enggak tahu pakai apa. Dibuang dulu di sana. Yang rendamannya dibuang dibawa ke lokasi,” kata dia.

Dedi kemudian bertanya apakah hal itu aman.

Baca juga: Imparsial Klaim Ledakan Amunisi di Garut Sebagai Bukti Ketidakprofesionalan TNI: Terlalu Urusi Sipil

“Aman itu. Aman,” kata pria itu.

“Yang direndam ada dua jenis. Kalau plus air laut, otomatis jangankan besi tipis, besi tebal juga habis. Yang kedua, saya dengar dari teman, katanya pakai pupuk. Saya enggak sempat nanya sama adik saya.”

Dia mengklaim menjadi salah satu orang yang sering mengerjakan hal itu.

Sementara itu, Ilmansyah (26), salah satu korban selamat, juga menyinggung tentang air laut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved