Selasa, 7 Oktober 2025

Tekan Emisi Karbon, Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pesisir akan Gunakan Bahan Ramah Lingkungan

PT Semen Indonesia (SIG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kerja sama pengembangan beton hijau untuk infrastruktur kawasan pesisir dan laut

Editor: Wahyu Aji
istimewa
TEKAN EMISI - Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari (kedua kanan) dan Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Teguh Muttaqie menandatangani Kerja Sama Pengembangan Beton Hijau untuk Infrastruktur Kawasan Pesisir dan Laut, disaksikan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal (kanan) dan Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Cuk Supriyadi Ali Nandar (kiri) di Gedung The East, Jakarta, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia (SIG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kerja sama pengembangan beton hijau untuk infrastruktur kawasan pesisir dan laut.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, melalui penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif, efisiensi energi, hingga penggunaan energi terbarukan, saat ini semen hijau SIG lebih rendah emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional.

"Kami telah berkolaborasi dengan BRIN untuk berbagai kegiatan penelitian terapan, dan saat ini kami kembali bekerja sama dalam pengembangan beton hijau untuk mendukung pembangunan infrastruktur kawasan pesisir dan laut,," kata Donny dikutip Jumat (9/5/2025).

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari menyampaikan, dalam riset ini SIG bersama BRIN akan mengembangkan produk beton hijau yang memiliki ketahanan tinggi di lingkungan ekstrem seperti kawasan pesisir dengan memperhatikan aspek infrastruktur pesisir dan kekhususan bahan baku yang dipakai, sehingga lebih unggul dari beton konvensional.

“Kami berharap hasil riset ini menjadi solusi atas kebutuhan konstruksi di daerah-daerah pesisir, terutama yang telah mengalami peningkatan level permukaan air," kata Reni.

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Cuk Supriyadi Ali Nandar menyampaikan, beton hijau ini diharapkan lebih ramah lingkungan dibandingkan beton konvensional karena lebih rendah emisi, diproduksi dengan energi yang lebih efisien, namun tetap berkualitas tinggi.

“Indonesia adalah negara kepulauan, maka kerja sama ini menjadi kontribusi untuk melindungi pantai-pantai dari abrasi dengan memberi lapis lindung," kata Cuk Supriyadi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved