Senin, 29 September 2025

Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi di Jawa Barat Tuai Kritikan Imbas Sering Buat Kebijakan Sepihak

Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu mengkritik gaya kepemimpinan Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu karena dinilai sering buat kebijakan sepihak.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
KEPEMIMPINAN DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, saat ditemui seusai acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025). Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu mengkritik gaya kepemimpinan Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu karena dinilai sering buat kebijakan sepihak. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendapat kritikan imbas gaya kepemimpinannya yang dinilai sering membuat kebijakan secara sepihak.

Kritikan ini datang dari Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu.

Bahkan Haru menilai kepemimpinan Dedi Mulyadi di Jabar ini terkesan seperti 'one man show.'

Haru pun khawatir, jika Dedi terus membuat kebijakan sepihak tanpa melihatkan stakeholder terkait, maka akan timbul kesulitan besar di masa depan.

Tak hanya itu, Haru juga menilai gaya kepemimpinan Dedi yang 
terkesan 'one man show' ini berbahaya, meski dampaknya belum terasa saat ini.

"Kalau Gubernur memimpin sendirian, dampaknya mungkin belum terasa sekarang. Tapi ke depan, itu akan menimbulkan kesulitan besar. Itu Bahaya," jelas Haru.

Menurut Haru, dalam membuat kebijakan, seharusnya Dedi bisa melibatkan para pakar dan DPRD Jabar.

Bukan malah langsung mengeluarkan kebijakan tanpa ada pertimbangan hukum dan keadilan publik.

Efisiensi Berlebihan

Haru lantas menyinggung soal perubahan APBD Jabar yang dilakukan Dedi Mulyadi.

Menurut Haru, perubahan APBD ini seharusnya dilakukan dengan mekanisme formal.

Yakni melakukan perubahan APBD di kuartal terakhir, bukan malah mengubahnya melalui Pergub yang terkesan sepihak.

Baca juga: Revolusi Disiplin Ala Dedi Mulyadi: Kirim Tukang Mabuk dan Suami Tak Nafkahi Istri ke Barak Militer

Untuk itu, Haru pun menegaskan pentingnya komunikasi antara DPRD, Gubernur dan masyarakat.

 Selanjutnya soal efisiensi, Haru mengaku setuju akan adanya efisiensi.
 
 Namun jika pemangkasan dana dilakukan lebih dari 20 persen maka itu bukan efisiensi, tapi restrukturisasi.
 
 Hal tersebut nantinya akan berdampak luas, karena adanya pemangkasan yang besar.

"Saya setuju efisiensi, tapi kalau pemangkasan lebih dari 20 persen itu bukan efisiensi, melainkan restrukturisasi. Dan itu pasti berdampak luas," tegas Haru.

Terakhir Haru hanya berharap ke depannya Dedi Mulyadi dan wakilnya, Erwan Setiawan bisa sukses memimpin Jawa Barat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan