Jumat, 3 Oktober 2025

Tangis Haru Orang Tua Lepas Anak untuk Ikut Pembinaan Militer: Semoga Berubah Jadi Lebih Baik

Momen mengharukan terlihat saat para orang tua dari puluhan siswa itu ikut mengantarkan anaknya yang mengikuti pembinaan militer bersama TNI

Editor: Nuryanti
TribunJabar.id
PEMBINAAN MILITER SISWA- Para pelajar saat mengikuti pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). Mereka akan dilatih bersama anggota TNI. Orang tua berharap anaknya dapat berubah menjadi siswa yang baik di sekolah 

Tak ada waktu santai, pelajar langsung ditertibkan dan diarahkan ke barisan pembukaan.

Para siswa ini merupakan peserta program pendidikan karakter khusus yang digagas pemerintah daerah bagi pelajar yang dinilai “sulit diatur” oleh sekolah dan keluarga.

Mereka akan dibina selama 14 hari secara intensif di lingkungan militer.

Diharapkan program ini dapat membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan akhlak mulia para siswa yang bermasalah.

Danmen Armed 1 Kostrad, Kolonel Arm Roni Junaidi, menjelaskan bahwa hari pertama diisi dengan pemeriksaan kesehatan dan psikologi.

Selanjutnya, mereka diajak untuk menjalani rutinitas harian, seperti salat berjamaah, olahraga, menjaga kebersihan, makan teratur, hingga sesi konseling dan motivasi.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menjelaskan program ini akan diberikan kepada para siswa yang bermasalah.

Terutama, bagi siswa yang orang tuanya sudah merasa kewalahan menghadapi tingkah kenakalan anaknya.

Misalnya, terlibat geng motor dan lain sebagainya.

Mereka, kata Dedi Mulyadi, akan ditempa oleh TNI selama beberapa waktu.

Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan para bupati/wali kota untuk merealisasikan program ini.

Teknisnya, siswa-siswi yang terlibat tawuran atau kenakalan lainnya akan dipanggil orang tuanya dan diminta agar dimasukkan ke dalam program pendidikan militer.

"Nanti ada anak yang tawuran di jalan kita akan bawa, nanti saya panggil orang tuanya mau gimana, masih sanggup mendidik atau kita sekolahkan di sekolah militer," jelas Dedi Mulyadi, Senin (28/4/2025) melansir Tribun Jabar.

Jika orang tuanya sudah tidak sanggup memberikan arahan, maka program pendidikan militer bisa dimanfaatkan.

"Jadi begini, kan kita ini dari dulu ngomongin geng motor gak selesai-selesai, anak-anak yang mengalami problem di rumah sehingga berdampak tidak sekolah, tidak selesai," ujar Dedi Mulyadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved