Hari Buruh
Mensesneg Pastikan Pemerintah Tindak Lanjuti Tuntutan Buruh Hari Ini
enteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan pemerintah akan menindaklanjuti tuntutan buruh.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan pemerintah akan menindaklanjuti tuntutan buruh dalam aksi peringatan Hari Buruh Sedunia.
Diketahui, ada enam isu menjadi tuntutan buruh yang dibawa dalam aksi peringatan Hari Buruh Sedunia hari ini, Kamis (1/5/2025), di Monas, Jakarta Pusat.
Menurut Prasetyo, pemerintah justru tengah mengerjakan tuntutan yang disuarakan serikat buruh.
“Saya kira begini, beberapa dari tuntutan sesungguhnya sudah kami kerjakan, ya, salah satunya berkenaan dengan masalah mitigasi pemutusan hubungan kerja (PHK),” kata Prasetyo saat menghadiri acara Hari Buruh di Monas, Kamis.
Prasetyo mengatakan, pemerintah belakangan ini telah merumuskan substansi untuk memitigasi PHK.
"Kita intensif dalam beberapa minggu terakhir ini untuk merumuskan substansi apa yang sebaiknya masuk di dalam proses mitigasi PHK karena kita inginnya komprehensif. Kita tidak ingin hanya bermain di ujung menangani yang di PHK, kita tidak,” kata Prasetyo.
"Kita pinginnya sejak hulu, kita rancang sedemikian rupa. Nah, maka di situ sebenarnya kalau bicara tuntutan, beberapa sudah kita kerjakan,” ucapnya.
6 Tuntutan Buruh
Setidaknya ada enam poin tuntutan yang bakal disampaikan serikat buruh hari ini.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan enam tuntutan itu termasuk soal PHK hingga permintaan menghapus adanya outsourcing.
"Yang pertama adalah hapus outsourcing. Yang kedua adalah upah layak. Yang ketiga adalah bentuk Satgas PHK (pemutusan hubungan kerja)," kata Said saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Baca juga: 5 Fakta May Day di Monas Jakarta, Suasana Terkini hingga Prabowo Akan Sambutan di Hadapan Buruh
Poin keempat, kata Said, buruh bakal menyuarakan agar pemerintah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan yang baru.
Mereka berharap, RUU itu benar-benar melindungi buruh, bukan seperti Omnibus Law.
Kelima, buruh menuntut disahkannya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
Said juga menegaskan, serikat buruh mendukung pemerintah dalam pemberantasan korupsi lewat RUU Perampasan Aset.
"Dan yang keenam adalah berantas korupsi, sahkan RUU Perampasan Aset," jelas Said Iqbal.
Said berharap, beberapa isu tersebut bisa direspons positif oleh Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo Bakal Pidato di May Day Monas
Diktahui, Prabowo bakal menghadiri acara perayaan Hari Buruh Internasional di lapangan Monas pada Kamis (1/5/2025) hari ini.
Prabowo juga akan memberikan pidatonya dalam acara tersebut.
"Dan Bapak Presiden memutuskan untuk Insya Allah beliau akan berkenan untuk hadir di dalam acara peringatan May Day tersebut," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).
Prasetyo mengatakan, Prabowo sangat menaruh perhatian besar kepada para buruh.
Menurut Prabowo, buruh adalah kunci untuk pengembangan perekonomian di Indonesia.
"Jadi beliau menaruh perhatian sangat besar bahwa kita harus saling bekerja sama, baik pemerintah, sektor swasta, para pengusaha, dan rekan-rekan buruh."
"Ini merupakan tiga unsur yang harus saling bekerja bersama-sama dalam menjalankan semua usaha dan dalam menjalankan ekonomi bangsa kita," ungkapnya.
Hal serupa juga dikatakan Said, menurutnya Prabowo bakal naik mobil Maung dari Istana Negara Jakarta menuju lokasi acara.
Said mengatakan, Prabowo bakal menyapa langsung peserta aksi nantinya.
"Rencananya, Bapak Presiden Prabowo Subianto pidato di acara May Day pukul 10.00-11.00," kata Said Iqbal.
(Tribunnews.com/Milani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.