Hasan Nasbi Mundur
Respons Gerindra, Golkar, dan PKS soal Hasan Nasbi Mundur sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden
Respons Gerindra, Golkar, dan PKS soal Hasan Nasbi yang mengundurkan diri dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO).
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Dahnil juga belum bisa memastikan apakah akan ada penggantinya atau tidak.
Selain itu, mengenai kemungkinan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) merangkap peran sebagai juru bicara presiden, Dahnil menilai itu hal yang lumrah.
“Dalam kabinet itu Mensesneg itu orang yang punya otoritas oleh presiden untuk menjelaskan beberapa hal. Itu dari masa ke masa, dulu ingat loh ada Pak Murdiono,” terangnya.
Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengaku belum mengetahui secara rinci alasan di balik pengunduran diri Hasan Nasbi.
Namun, Doli menilai langkah itu perlu dilihat sebagai bagian dari upaya memperbaiki komunikasi pemerintahan ke depan.
“Saya tidak tahu alasan pengunduran diri Saudara Hasan Nasbi itu apa persisnya, tapi saya yakin keputusannya diambil secara mandiri,” kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Doli menegaskan, hingga saat ini belum ada kepastian apakah pengunduran diri tersebut sudah diterima atau belum oleh Presiden Prabowo.
Menurutnya, proses itu tetap berada sepenuhnya di tangan presiden.
“Pengunduran diri belum tentu otomatis diterima. Itu tergantung keputusan Presiden Prabowo,” ujarnya.
Meski begitu, Doli menilai bahwa secara umum komunikasi pemerintah memang perlu menjadi perhatian serius.
Ia menyebut, membangun komunikasi yang efektif antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat merupakan hal krusial, terutama pada masa-masa awal pemerintahan.
“Membangun komunikasi pemerintah, baik ada lembaganya maupun membangun komunikasi langsung dengan masyarakat, memang harus menjadi perhatian yang serius,” jelasnya.
Doli juga menyoroti pentingnya keberadaan juru bicara yang benar-benar memahami pikiran presiden secara langsung.
Ia berpendapat, seorang juru bicara idealnya adalah figur yang sehari-hari berada di sekitar presiden.
Dengan begitu, penyampaian informasi ke publik lebih akurat dan tidak menimbulkan multitafsir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.