Selasa, 7 Oktober 2025

Hasan Nasbi Mundur

Golkar Respons Mundurnya Hasan Nasbi: Juru Bicara Sampaikan Pikiran Presiden, Bukan Asumsi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, merespons pengunduran diri Hasan Nasbi dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO).

|
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com Reza Deni
HASAN NASBI MUNDUR - Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, seusai menghadiri diskusi Perludem di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, merespons pengunduran diri Hasan Nasbi dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO).

Ia mengatakan belum mengetahui secara rinci alasan di balik keputusan tersebut, namun menilai langkah itu perlu dilihat sebagai bagian dari upaya memperbaiki komunikasi pemerintahan ke depan.

“Saya tidak tahu alasan pengunduran diri Saudara Hasan Nasbi itu apa persisnya, tapi saya yakin keputusannya diambil secara mandiri,” kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Doli menegaskan, hingga saat ini belum ada kepastian apakah pengunduran diri tersebut sudah diterima atau belum oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, proses itu tetap berada sepenuhnya di tangan presiden.

“Pengunduran diri belum tentu otomatis diterima. Itu tergantung keputusan Presiden Prabowo,” ujarnya.

Meski demikian, Doli menilai bahwa secara umum komunikasi pemerintah memang perlu menjadi perhatian serius.

Ia mengungkapkan bahwa membangun komunikasi yang efektif antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat merupakan hal krusial. Terutama di masa-masa awal pemerintahan.

“Membangun komunikasi pemerintah, baik ada lembaganya maupun membangun komunikasi langsung dengan masyarakat, memang harus menjadi perhatian yang serius,” jelasnya.

Doli juga menyoroti pentingnya keberadaan juru bicara yang benar-benar memahami pikiran presiden secara langsung.

Menurut dia, seorang juru bicara idealnya adalah figur yang sehari-hari berada di sekitar presiden.

Dengan begitu, penyampaian informasi ke publik lebih akurat dan tidak menimbulkan multitafsir.

“Yang menjadi juru bicara itu harus day to day, hour to hour, bahkan minute to minute berada di sekitar presiden. Karena tugas juru bicara adalah menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan ucapan presiden, bukan menganalisis atau berasumsi,” katanya.

Sebagai contoh, Doli menyinggung penunjukan Prasetyo Hadi sebagai juru bicara presiden.

Menurutnya, Prasetyo memiliki kedekatan yang kuat dengan Presiden Prabowo, sehingga dinilai mampu menjadi penghubung efektif antara presiden dengan publik melalui Kantor Komunikasi Presiden.

Baca juga: Harta Kekayaan Hasan Nasbi Capai Rp 41 Miliar, Mundur dari Jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden

“Dengan adanya Mensesneg, dengan pak Prasetyo Hadi sebagai juru bicara, itu bisa lebih mendekatkan Kantor Komunikasi Presiden dengan apa yang tiap hari dipikirkan dan disampaikan oleh Pak Prabowo,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved