Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Tensi Perang Dagang Global Meninggi, Ketua Umum Hima Persis: Perkuat Persatuan dan Gotong Royong
PP Hima Persis mengatakan dibutuhkan kekompakan nasional untuk mengantisipasi dan menghadapi segala kemungkinan yang timbul dari perang dagang global
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis), Ilham Nurhidayatullah, mengeluarkan seruan kepada seluruh rakyat Indonesia agar memperkuat rasa persatuan, solidaritas, dan semangat gotong royong di tengah meningkatnya tensi perang dagang global yang berpotensi berdampak luas terhadap perekonomian nasional.
Dalam pernyataannya, Ilham menegaskan bahwa ketegangan perdagangan antarnegara besar bukan hanya berdampak pada negara-negara adidaya, tetapi juga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial di Indonesia.
Karena itu, menurutnya, dibutuhkan kekompakan nasional untuk mengantisipasi dan menghadapi segala kemungkinan yang timbul.
Baca juga: Minyak Dunia Bullish, Naik Tipis usai Perang Dagang China vs AS Diisukan Mereda
"Dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian ini, jalan terbaik untuk bangsa kita adalah mempererat persatuan dan menguatkan budaya gotong royong. Kita harus saling mendukung, menjaga stabilitas sosial, dan memperkuat kemandirian ekonomi rakyat," tegas Ilham.
Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa, mulai dari mahasiswa, pemuda, pelaku usaha kecil-menengah, hingga pemerintah, untuk bahu-membahu memperkuat ketahanan nasional di berbagai sektor.
"Mahasiswa sebagai garda terdepan perubahan harus hadir menjadi perekat sosial. Mari kita jadikan tantangan global ini sebagai momentum untuk memperkokoh identitas nasional dan mempercepat transformasi bangsa menuju kemandirian sejati," tambahnya.
Ilham berharap, dengan semangat persatuan dan gotong royong yang terus diperkuat, Indonesia akan mampu melewati berbagai tantangan global serta mengukir masa depan yang lebih berdaulat, adil, dan makmur.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.