Cerita di Balik Pencarian Iptu Tomi Marbun yang Hilang 4 Bulan, Anggota Sempat Kritis Diserang Lebah
Sudah 4 bulan dikabarkan hilang saat tengah bertugas menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), keberadaan Iptu Tomi Marbun belum diketahui.
Sekitar pukul 13.00 WIT, laporan diterima melalui HT satelit bahwa salah satu anggota, Bharatu Komang Ngurah, mengalami sengatan hewan beberapa kali di tubuhnya.
"Pada waktu kita drop logistik ke jajaran tim, kami mendapatkan laporan bahwa ada satu anggota terkena sengatan hewan, dalam hal ini lebah. Lokasinya ada di tengah hutan, di antara Kali Cempedak dan TKP hilangnya Iptu Tomi," terang KBP Teguh.
Teguh mengatakan medan yang sulit dan juga arus sungai yang deras, menjadi hambatan besar bagi proses evakuasi.
Bahkan helikopter yang dikerahkan untuk evakuasi sempat kesulitan mendarat di lokasi.
"Koordinat sudah dikirim, namun helikopter tidak bisa mendarat karena landing zone-nya tertutup arus sungai. Kami sempat melakukan manuver beberapa kali namun tetap tidak memungkinkan, sehingga kami kembali ke posko untuk konsolidasi," ungkapnya.
KBP Teguh menambahkan, kondisi Bharatu Komang sempat kritis akibat sengatan yang terjadi di beberapa titik.
Namun berkat kesigapan tim evakuasi, Subsatgas Dokkes dan semangat para personel, proses penyelamatan akhirnya berhasil dilakukan meski cuaca buruk menghambat kegiatan.
Dua Jalur Operasi Pencarian
Pada operasi AB Moskona hari keempat, Sabtu (26/4/2025) proses pencarian Iptu Tomi Marbun dimulai sejak pagi melalui dua jalur, yakni:
penyisiran menggunakan longboat menyusuri Kali Rawara di tiga zona pencarian yaitu Zona Merah, Zona Kuning dan Zona Hijau oleh masing-masing tim di tiap Zona
penyisiran darat menembus hutan lebat dan rawa-rawa dengan berjalan kaki oleh personel gabungan.
Fokus pencarian yang berada di wilayah yang dikategorikan sebagai Zona Merah, adalah area rawan perlintasan KKB yang diyakini sebagai titik hilangnya korban.
Zona Merah Pencarian dengan luas total area pencarian mencapai sekitar 132 kilometer persegi ini terbentang sepanjang 22 kilometer mengikuti aliran Kali Rawara, dengan lebar area pencarian +-300 Meter dari bibir kali di sisi kiri dan kanan menyesuaian dengan kontur dan hambatan medan yang dilalui.
Kegiatan penyisiran darat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir bersama 120 personel gabungan yang terdiri dari 60 Personel SAR Brimob, 50 Personel Pengamanan Brimob, dan 10 Personel Polres Teluk Bintuni.
Seluruh Tim bergerak dengan berjalan kaki menyusuri setiap sektor secara menyeluruh.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pencarian dilakukan dengan kehati-hatian dan meneliti setiap bagian area yang dilintasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.